Inflasi
Ekspor Maluku Utara Naik di Awal Triwulan I, Impor Turun
Ternate, Hpost - Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Utara (Malut) dalam mengeluarkan berita resmi statistik setiap awal April ini.
Pada Januari 2020 lalu, ekspor Malut mengalami kenaikan sebesar 27,90 persen atau USD 56,95 juta, bila dibandingkan Desember 2019 yang hanya USD 44,53 juta.
Menurut Kepala BPS Provinsi Malut Atas Perlindungan Lubis, barang-barang ekspor Provinsi Malut yang diekspor melalui Provinsi lain yaitu Jawa Timur, DKI Jakarta dab Bali.
Barang ekspor asal Provinsi Malut adalah golongan ikan dan udang (HS 03), kopi, teh, rempah-rempah (HS 09), buah-buahan (HS 08), lak, getah, dan Damar (HS 13) dan golongan paket pos, parsel, dan barang dikembalikan (HS 99).
"Dengan demikian, nilai ekspor asal barang dari Provinsi Malut yang diekspor melalui provinsi lain pada Januari 2020 sebesar USD 0,75 juta atau 1,31 persen dari total ekspor asal barang Provinsi Malut USD 57,71 juta," terangnya.
Berbeda dengan ekspor, impor Provinsi Malut Januari 2020 justru mengalami penurunan sebesar 78,01 persen atau USD 13,56 juta, dibandingkan Desember 2019 senilai USD 61,67 juta.
Penurunan tersebut, lanjut Lubis, mempengaruhi turunnya volume impor sebesar 87,27 persen atau USD 7,46 ribu ton pada Januari 2020, dibanding Desember 2019 sebesar 58,65 ribu ton
Rata-rata Provinsi Malut mengimpor 32 golongan barang dengan nilai impor terbesar pada golongan perabot, penerangan rumah (HS 94) dengan nilai USD 6,63 juta.
"Barang impor Provisi Malut pada Januari 2020 berasal dari Tiongkok," tutupnya.
Komentar