Omzet
Pedagang Sayur Berkerut Dahi di Pasar Baru Makdahi, Sanana

Sanana, Hpost - Tempati Pasar Makdahi, yang baru selesai dibangun tidak lantas membuat para pedagang senyum sumringah. Mereka berkerut dahi karena omzetnya menurun drastis.
Semula para pedagang menjajakan jualannya di Lokasi Reklamasi omzetnya bagus, bahkan per hari bisa raih Rp300 ribu hingga Rp500 ribu.
Ebi, salah satu pedagang mengaku sejak menempati Pasar Makdahi itu pendapatannya merosot jauh bila dibandingkan ketika berjualan di tempat sebelumnya. Di pasar baru itu Ebi omzet per hari hanya Rp100 ribu hingga Rp200 ribu. Ebi pedagang dipindahkan sejak Minggu 12 April 2020 silam..
"Kami kalau jualan di timbunan (Reklamasi) hasil jauh lebih bagus dari pada kita berada di dalam bangunan ini. Padahal, kalau kita berjualan di timbunan mulai dari pagi hingga siang saja barang-barang kita sudah habis, sudah balik ke rumah. Tapi sekarang kita jualan di dalam bangunan malahan hasilnya menurun jauh. Itupun kita berjualan dari pagi sampai sore," tutur Ebi kepada sejumlah awak media Rabu 15 April 2020.
Ebi melanjutkan petani pemasok barang jualan kadang tak kooperatif. Barang terjual habis sudah menagih harganya.
Dia mencontohkan, harga sayur berkisar Rp10.000 untuk 3 ikat. Harga jual di pasar Rp5000 per ikat. Sedangkan barangnya belum laris mereka sudah menagih, padahal daya beli menurun.
" Iya lihat saja tadi, tomat yang saya beli harga Rp 65 ribu. Belum juga ada pembelinya mereka sudah datang untuk menagih," ungkap dia.
Dia mengaku sebelumnya para pedagang menolak menempati Pasar Baru itu, namun sudah menjadi kebijakan pemerintah wajib ditaati.
"Padahal pemerintah tidak melihat derita kami para pedagang. Karena kami ambil barang dari agen dengan harga mahal, tapi peminat pembeli sedikit ketika berjualan di dalam pasar Makdahi" kata Ebi mengeluh.
Meskipun begitu, dirinya berharap agar kondisi ini bisa stabil seperti semula. Dan pembeli semakin meningkat.
Komentar