Covid-19

Rektor Unkhair: Malut Belum Bisa Terapkan New Normal 

Rektor Universitas Khairun Ternate Prof Husen Alting || Foto: Diman

Ternate, Hpost – Rektor Universitas Khairun Ternate Prof Husen Alting akan merekomendasikan kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Maluku Utara, agar tidak menerapkan New Normal di tengah meningkatnya kasus terkonfirmasi positif dan masih rendahnya kesadaran masyarakat menanggapi pandemi.

Sekadar diketahui, kasus positif Covid-19 di Maluku Utara, telah mencapai 177 orang, diantaranya 30 orang telah sembuh, 18 orang meninggal, sementara 129 orang masih dirawat.

Husen Alting kepada Wartawan, Kamis 4 Juni 2020, mengatakan, setelah dilakukan kajian dengan ahli epidemiologi dan beberapa pengusaha, hasilnya menyebutkan, Maluku Utara belum siap memenuhi syarat karena berdasarkan kajian epidemiologi penyebaran Covid-19 masih tetap tinggi.

“Syarat menerapkan New Normal minimal R1, apalagi d kaitkan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 440, itu harus memenuhi beberapa kriteria yang harus dituruti semisalnya kapasitas daerah, epidemiologi, ketersediaan alkes, dan fasilitas kesehatan lainnya,” jelasnya.

Husen meminta pembatasan dan pengetatan kepada bidang dan sektor tertentu agar bisa menerapkan ke New Normal.

“Kalau tidak ada pengetatan, pastinya kita akan sulit terhadap dampak kesehatan karena saat ini RSUD sudah hampir kewalahan mengurusi pasien. Karena dalam kajian akademik, Malut belum memenuhi syarat terapkan New Normal,” ucapnya.

Menanggapi rencana penerapan New Normal di Kabupaten Sula, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Barat, dan Kabupaten Taliabu, Husen berpendapatan dilakukan saat ini adalah pengetatan dan pembatasan.

“Kalau tidak mau menggunakan PSBB, maksudnya, pasar itu harus diatur kalau rumah makan wajib memakai masker, kalau tidak memakai masker, setidaknya pemiliknya harus diberikan sanksi,” tutupnya.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Maluku Utara, dr Alwia Assagaf, kriteria utama penerapan New Normal adalah tidak ada penambahan kasus baru di daerah tersebut.

“Setiap hari ada penambahan, seperti Ternate dan Tidore, kemudian yang paling penting adalah tata laksana pelayanan medis yang didukung dengan sarana prasarana medis.”

Alwia bilang, masyarakat harus sadar dengan imbauan pemerintah tentang protokol kesehatan, dan sarana prasarana di RSUD CB harus mendukung agar pelayanan bisa terlayani dengan baik.

"Tetapi apakah masyarakat kita sudah sadar terhadap imbauan pemerintah bahwa, di rumah saja, cuci tangan pakai sabun, dan pakai masker. Seharusnya, masyarakat harus sama-sama dengan pemerintah untuk terapkan New Normal."

"Kalau ini kita bisa lakukan maka silahkan kita mulai dengan kebiasaan baru pola hidup baru, dan disesuaikan dengan kondisi sesudah pandemik," katanya.

Penulis: Dim

Baca Juga