Banjir
Banjir Menahun di Galela, Pemda Belum ‘Faduli’

Galela, Hpost - Warga RT 01 dan RT 03 Desa Soasio, Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, menjadi kawasan langganan banjir setiap tahun. Meski sudah menahun, pemerintah daerah tampaknya belum peduli terhadap kondisi tersebut.
Pada Senin 9 Juni 2020 sekitar pukul 03.00 WIT, hujan yang mengguyur Desa Galela, sekira setengah jam menggenangi 11 rumah warga. Air bercampur lumpur akibat sumbatan got itu setinggi lutut orang dewasa.
Kondisi ini sudah dialami warga dalam kurun waktu lebih dari 5 tahun terakhir. Namun, hingga kini pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, belum mengambil langkah perihal banjir langganan itu.
Ijtihat Noho, salah satu warga setempat kepada wartawan, mengaku, saat hujan mengguyur warga kesulitan beraktivitas baik di dalam rumah maupun di luar rumah, karena rumah warga menggenangi air cukup tinggi.
“Warga merasa khawatir ketika mulai turun hujan, jika hujan warga sulit beraktivitas,” tuturnya.
Ia menjelaskan, warga telah berupaya membuat tanggul beton di depan setiap pintu rumah untuk bisa menahan banjir tidak masuk dalam rumah mereka. Namun upaya warga sia-sia karena air tetap merembes masuk ke dalam rumah warga.
Saat air mengalir deras masuk kedalam rumah, semua warga terlibat mulai dari anak-anak dan orang dewasa, mengangkat air pakai ember untuk keluarkan air dari dalam rumah. Warga juga mengangkat pasir untuk menutupi air yang ada di dapur rumah,” terangnya.
“Buruknya drainase yang dibangun sehingga luapan air masuk ke rumah warga. Saat banjir warga bisa tidur kalau hujan di malam hari karena harus menimba air yang tergenang di dalam rumah,” imbuhnya,.
Ia berharap, Pemda Halut dibawa kepemimpinan Bupati Frans Manery dan anggota DPRD meluangkan waktu serta dengan rasa kemanusiaan memperhatikan warga dalam mengatasi banjir, sehingga penderitaan warga akibat banjir bisa berakhir.
“Berharap Pemerintah terkait di bawah kepemimpinan Frana Manery maupun anggota DPRD membuat langkah taktis, Sehingga ke depan warga tidak merasa khawatir lagi dengan adanya curah hujan. Pemda sudah harus akhiri penderitaan kami sebagai warga biasa dari banjir ini,” tutupnya.
Komentar