Bandara

Belum Ada Layanan Rapid Test di Bandara Babullah

Petugas di Bandara Baabullah Ternate. || Foto: Awi/Hpost

Ternate, Hpost - Sebagai bentuk protokol kesehatan sekarang ini, sebagian Bandar Udara (Bandara) di Indonesia telah menyediakan petugas kesehatan untuk melakukan rapit test, bagi calon penumpang. Namun, hal itu belum diterapkan di bandara Babullah Ternate.

“Di Bandara Sultan Babullah Ternate sendiri, penerapan protokol kesehatan tersebut belum dilakukan,” kata Kepala Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) Sultan Babullah Ternate, Anwar Hamid, saat ditemui Halmaherapost.com di sela-sela kerja, Jumat 10 Juli 2020.

Protokol kesehatan seperti penyediaan rapit test bagi calon penumpang, belum disediakan. Namun, sebagai bentuk syarat wajib bepergian, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Kote Ternate, juga bisa melakukan rapid test.

"Bandara belum menyediakan, namun KKP sudah. Tapi bukan dibuka untuk umum. Prinsipnya, protokol kesehatan selalu kita lakukan, bahwa setiap calon penumpang harus menyiapkan hasil rapid tast sebelum berangkat sesuai Surat Edaran (SE) Gugus Tugas (Gustu) RI," katanya.

Lanjut Anwar, sebagai salah satu lembaga yang berwenang atas bandara. KKP Kelas III Kote Ternate juga menyediakan alat rapid test bagi calon penumpang. Tetapi lebih mengkhususkan bagi calon penumpang yang sifatnya urgen.

"Kalau keberangkatannya tidak urgen, calon penumpang bisa melakukan rapid test di Rumah Sakit atau semacamnya. Namun kalau urgen, maka bisa datang langsung ke bandara sebelum keberangkatan, setelah itu KKP yang melakukan rapit test," jelasnya.

"Harganya saya tidak tau secara pasti, namun sepengetahuan saya, lebih murah jika dibandingkan dengan rumah sakit atau yang lainnya.”

Untuk sedikit mengurangi beban calon penumpang, dengan tarif rapid test yang ada sekarang ini. Ia menyarankan kepada maskapai penerbangan bekerjas ama dengan KKP, untuk menyediakan rapit test bagi calon penumpang. Yang mana, bila kerja sama tersebut terjalin, bisa menekan harga rapid test.

"Hal itu sudah pernah kita bicarakan, namun belum terwujud. Kedepan, kita akan usulkan lagi. saya rasa kalau hal itu bisa dilakukan, harga yang dikenakan bagi calon penumpang lebih murah, mungkin sekali test biayanya Rp150 ribu," pungkasnya.

Penulis: Awi
Editor: Firjal

Baca Juga