Tata Kota
Kinerja Elang-Rahim Amburadul, Kota Weda Belum Tertata

Weda, Hpost - Fraksi NasDem DPRD Halmahera Tengah mendesak Bupati Edy Langkara dan Wakilnya Abdurahim Odeyani untuk lebih fokus benahi masalah riil yang ada di Kota Weda.
Menurut Fraksi NasDem, ruas jalan dalam Kota Weda banyak yang sudah rusak parah, dan itu sudah berlangsung lama namun terkesan diabaikan. Tidak hanya itu, soal drainase pun demikian, banyak yang sudah rusak dan tersumbat cuma tidak diperhatikan.
"Sehingga jangan heran di kala musim hujan pasti limpahan air sampai ke rumah warga. Trotoar juga demikian, banyak yang rusak sehingga mengganggu pemandangan kota," jelas Ketua Fraksi NasDem, Munadi Kilkoda kepada Halmaherapost.com, Selasa 21 Juli 2020.
Pantauan Halmaherapost.com, beberapa titik jalan di Kota Weda banyak yang sudah berlubang, apalagi saat musim hujan sangat becek, bahkan terlihat seperti kolam ikan. Hal ini terlihat seperti didepan Bank BNI dan BRI unit Weda.
Ada juga dijalan menuju kediaman Bupati (Bukit Loiteglas) Halmahera Tengah. Kemudian jalan menuju kilo meter tiga area perkantoran.
Selain itu, tempat Penampungan Sementara (TPS) sampah juga sangat terbatas. Akibatnya orang bisa buang sampah bukan pada tempatnya. Bukan, problemnya bukan karena kesadaran masyarakat belum terbangun, tapi upaya pemerintah belum serius.
Masih menurut Munadi, Kota Weda ini episentrum-nya Halmahera Tengah, semestinya persoalan-persoalan reelnya menjadi prioritas. Sebagai kota, Weda juga lihat belum tersedia ruang publik yang ramah lingkungan yang memadai-merepresentasi sebagai kebutuhan masyarakat kota.
Padahal, kata Munadi, arus dan mobilitas manusia keluar masuk di Weda cukup tinggi karena keperluan pekerjaan dan lain-lain.
"Ini semestinya sudah disiapkan lebih awal, kepentingan membangun keakraban masyarakat juga mendorong lahirnya aktivitas ekonomi mikro," ujarnya.
Ketua AMAN Malut ini juga mengatakan, dirinya punya catatan tersendiri soal banjir yang terjadi setiap tahun. Selain drainase yang harus dibenahi, Kota ini juga harus punya kawasan penampungan air sementara berupa danau buatan. Ini karena eksisting kota berbeda dengan kota lain yang lebih tinggi dari permukaan air laut.
"Kota Weda ini permukaan air laut lebih tinggi dari daratan, jadi dikala musim hujan dan banjir disaat bersamaan juga terjadi air pasang, banjir ini tidak bisa mengalir ke laut. Karena itu butuh danau yang disiapkan untuk menampung sementara air tersebut sampai tiba waktunya untuk dibuang ke laut," tandasnya.
Sehingga lanjut Munadi, tahun depan, pihaknya meminta alokasi anggaran diarahkan kesana. Benahi itu semua, sehingga wajah kota benar-benar terlihat.
"Soal rencana membangun proyek-proyek mercusuar di dalam kota Weda yang menjadi mimpi Bupati dan Wakil Bupati, itu tidak masalah, yang penting masalah-masalah rill dalam kota Weda ini juga serius dipikirkan," tutupnya..
Komentar