DPRD Halteng
Tak Kunjung Dilantik, Sakir Ahmad Anggap Elang Serakah
Weda, Hpost - Ketua DPD II Partai Golkar Halmahera Tengah, Sakir Ahmad berpendapat, belum dilantiknya Ketua DPRD Halmahera Tengah dari partai beringin yang sudah diputuskan pengurus pusat akibat ulah Edy Langkara (Elang).
Bukan hanya Elang, Sakir juga mengaku sebagian anggota Fraksi Partai Golkar di DPRD Halteng ikut memperkeruh situasi.
Elang dan sebagian anggota fraksi Golkar ditengarai mempengaruhi anggota fraksi partai lain ikut menolak keputusan DPP Partai Golkar.
Selain itu, masalah ini ditimpakan kepada pimpinan dan anggota partai lain. Di desain seolah-olah mereka adalah aktor penghambat pelantikan.
Padahal yang sebenarnya, kata Sakir, yang menghambat pelantikan ini adalah Edi Langkara dan beberapa anggota Fraksi Partai Golkar.
"Hal ini telah kami laporkan semuanya ke DPP Partai GOLKAR melalui DPD I Partai GOLKAR Maluku Utara. jadi Silahkan mereka mempersiapkan diri untuk berhadapan dengan Partai," jelas Sakir.
Bahkan Sakir menuduh dua anggota fraksi di Partai Golkar yakni Aswar Salim dan Zarkasih Zainuddin bersilat lidah. Keduanya nilai plin-plan.
“Apa yang dilakukan tidak pernah searah dengan apa yang dikatakan,” ucapnya.
Sakir menambahkan, keduanya cenderung melakukan penghinaan terhadapnya hanya karena ingin membela nafsu serakah dari Edi Langkara yang selalu bicara atas nama Wasekjen DPP Partai Golkar.
Secara organisasi, mereka harus tunduk kepada keputusan Organisasi. Bukan menghamba kepada oknum yang selalu mengatasnamakan pengurus Partai.
"Supaya saudara Aswar dan Zarkasih tahu bahwa saudara Edi Langkara tidak memiliki kewenangan apapun untuk mengatur anggota Fraksi Partai Golkar," ungkapnya.
Sakir mengatakan, akibat ketidak fahaman mereka berdua sehingga kepatuhan mereka terhadap keinginan Edi Langkara secara subjektif dikira adalah kepentingan Partai.
Kepentingan Partai itu ada Pada surat DPP No : R 1165/DPP/ GOLKAR/2019 tentang penetapan Pimpinan DPRD dari Partai GOLKAR, bukan dari mulut saudara Edi Langkara yang selalu di sanjung-sanjung.
Apa yang diminta Edi Langkara kepada mereka untuk melakukan langkah-langkah yang bertentangan dengan kepentingan organisasi dirinya pastikan bahwa ini akan menimbulkan resiko kepada mereka sendiri.
Dia justru mengapresiasi anggota fraksi seperti Kaderun Karim, Fahris Abdullah dan Hairuddin Amir. Mereka dinilainya selalu berdialektika dalam menyampaikan pendapat dalam forum Partai, dan itu adalah dinamika.
Lain halnya dengan Aswar Salim dan Zarkasih Zainuddin yang selalu mempermalukan partai di mata publik Maluku Utara lewat pernyataan-pernyataan mereka di media.
Mereka yang mengaku kader Partai, justru tidak patuh kepada ketua umum dan Sekjen Partai, tapi patuh kepada Edi Langkara.
Oleh karena itu mereka berdua sangat jelas melanggar dan melakukan pembangkangan terhadap Partai.
Masih kata Sakir, selaku Ketua DPD Partai Golkar Halmahera Tengah, dirinya sudah cukup memberikan toleransi dan pembinaan, namun sepertinya mereka telah memilih jalan mereka sendiri.
"Jika saudara Edi Langkara dan anggota Fraksi yang terlibat mengaku sebagai kader Partai Golkar, yang telah menyebut Anggota DPRD sebagai anggota Amphibi, maka saya perintahkan kepada mereka untuk segera meminta maaf kepada pimpinan dan anggota DPRD demi menjaga keharmonisan dalam berpemerintahan," tegasnya.
Namun, kata Sakur, bilamana mereka terus melakukan pembangkangan, maka semua unsur untuk pemecatan sebagai anggota Partai telah terpenuhi, termasuk Edi Langkara .
Komentar