Telur
Penjual Telur di Ternate ‘Babak Belur’

Ternate, Hpost - Penjualan telur Ayam di beberapa pasar seperti pasar Higenis, pasar Tradisional dan pasar Percontohan bisa dibilang babak belur akibat daya beli masyarakat yang menurun drastis.
Amatan Halmahera post, Selasa 28 Juli 2020 di tiga pasar tersebut semuanya mengalami penurunan pada penjualan.
Salah satu pedagang telur Ayam di pasar Percontohan yakni Hi. Ida mengaku penjualannya sangat menurun, apalagi ditambah dengan adanya wabah virus Corona, ia mengaku daya beli kurang.
Dia mengaku biasanya menjual telur sebanyak 6 rak itu hanya seminggu tapi kali ini untuk jumlah seperti itu saja harus menjualnya hingga 2 minggu baru habis.
"Biasanya kita jual 6 rak itu satu minggu saja tapi kali ini jual 6 rak bisa sampai 2 minggu baru habis, itu juga belum dihitung dengan yang rusak atau pecah," keluhnya.
Hal senada disampaikan oleh Udin yang juga merupakan pedagang telur di pasar Tradisional. Menurutnya dengan adanya Corona, penjualan telur Ayam sangat berpengaruh, pasalnya sejak Idul Fitri hingga kali ini jelang Idul Adha pun penjualan telur tidak mengalami peningkatan pada penjualan.
"Saya jualan kali ini rugi banyak, sebab masa pandemi orang-orang kurang membeli telur, sejak Idul Fitri sampai mau masuk Idul Adha ini daya beli kurang sekali," cetusnya.
Sementara untuk pengambilan telur Ayam keduanya mengaku ambil stok dari Manado. Mereka lebih memilih Manado karena estimasi tibanya lebih cepat dari Surabaya kemudian harganya juga lebih murah.
Sambung Udin, Jika di Surabaya mereka mengambil dengan harga per 6 rak senilai Rp 1,8 juta sedangkan pengambilan dari Manado lebih murah yakni Rp 1,7 juta. Itupun kata Udin belum dihitung dengan harga bayar buruh jika ambil dari Surabaya.
"Kalau ambil yang dari Manado kita hanya bayar Rp 1,7 juta itu sudah terima bersih sampai di meja jualan tapi kalau yang dari Surabaya kita juga harus bayar ongkos buru dan lainnya,"tambah Udin.
Sekadar diketahui untuk harga penjualan telur Ayam di sejumlah pasar di kota Ternate per 28 Juli 2020 yakni Rp 1.800 hingga Rp 1.900 per butirnya.
Komentar