Lingkungan
Ini Penyebab Banjir di Weda, PT IWIP Diminta Bertanggungjawab

Weda, Hpost - Sekretaris Komisi III, Munadi Kilkoda menyebutkan banjir yang saat ini sedang melanda kawasan industri PT IWIP yang beroperasi di Kecamatan Weda Tengah mengkonfirmasi bahwa perusahaan hanya memikirkan profit dan mengabaikan pemulihan lingkungan.
"Pemulihan lingkungan tidak boleh dianggap enteng. PT IWIP jangan hanya memikirkan profitnya lalu mengabaikan yang ini," kata Munadi kepada Halmaherapost.com, Rabu 26 Agustus 2020.
Menurut Ketua AMAN Malut ini, banjir ini karena pembukaan lahan dan hutan di kawasan tersebut secara masih menyebabkan daya dukung lingkungan tidak lagi sebanding dengan intensitas hujan yang tinggi.
Munadi bilang, banyak anak sungai yang kehilangan fungsi sebagai penyangga termasuk ada sungai yang dipindahkan jalurnya akibat aktivitas perusahaan.
"Saya sudah memperkirakan ini dari awal, di kemudian hari resiko ini pasti terjadi. Apalagi dengan rencana mereka membebaskan 8 ribu ha lahan yang sudah tentu akan berubah fungsi," ungkapnya.
Munadi juga menjelaskan, hal ini juga risikonya akan makin melebar bahkan perkampungan penduduk pun akan kena dampak. Bukan saja banjir, problem sosial lain pasti akan muncul karena ruang hidup masyarakat adat disitu makin terhimpit.
"Saya minta dinas teknis mengecek di lapangan dan jika menemukan penyebab banjir itu karena faktor perubahan fungsi lahan dan hutan yang dilakukan PT IWIP, maka masyarakat kecil yang terkena dampak langsung harus dapat ganti rugi dari IWIP," tandasnya.
"PT IWIP harus bertanggungjawab melakukan pemulihan lingkungan di kawasan tersebut," desak Munadi sembari memberikan catatan utama kepada pemerintah agar RDTR Kawasan Industri Teluk Weda tidak sekadar berorientasi pada pertumbuhan ekonomi lalu mengabaikan aspek kelangsungan hidup masyarakat dan lingkungan hidup di wilayah tersebut.
Departemen Media dan Hubungan Masyarakat PT IWIP, Agnes Ide Megawati ketika dikonfirmasi terkait ada banyak anak sungai yang kehilangan fungsi sebagai penyangga termasuk ada sungai yang dipindahkan jalurnya, kata Agnes pihaknya belum terinfokan.
Kemudian soal rencana PT IWIP membebaskan 8 ribu ha lahan, Agnes juga tidak tau.
"Lahan apa lagi ini Pak, Kami juga belum terinfo Pak," kata Agnes.
Komentar