Kisah
Cerita Yamin Mengais Rezeki dari Tumpukan Alas Kaki
Saat sebagian remaja seusianya menghabiskan waktu berjam-jam bermain game di gadget mahal, Yamin (15), malah mengais rezeki dengan menjaga alas kaki. Yamin, terpaksa melakukan itu untuk membantu orang tuannya.
“Orang tua saya jadi tukang petik cabai di pasar. Papa sering ba’ojek untuk tambah penghasilan,” kata si Bungsu dari tiga bersaudara ini.
Remaja siswa SMP Negeri 7 kota Ternate ini menjalani rutinitas menjaga alas kaki para jamaah Mesjid Al-Munawwar, Ternate.
Setiap hari mulai dari waktu shalat zuhur ia sudah berjaga di depan pintu masuk hingga waktu shalat magrib.
Dalam sehari Yamin mengaku bisa meraup hasil Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu. Jika ada kegiatan atau hajatan besar di masjid justru lebih besar pendapatan yang ia peroleh. Ia tidak mematok harga.
“Seikhlasnya saja,” ucap Yamin, yang mengaku sudah menjadi penjaga alas kaki hampir setahun terakhir.
Baginya terpenting ia bisa mendapatkan uang halal dan bukan hasil meminta-minta seperti yang dilakukan kebanyakan anak-anak seusianya.
Kadang ia pun sering tak dibayar oleh pemilik alas kaki, tapi ia selalu berlapang dada dan tak pernah memaksa pemilik untuk membayar.
"Kalau mereka bayar yah Alhamdulillah, kalau tidak kasih juga tidak apa-apa, saya tidak paksa untuk bayar, yang penting saya sudah jaga sandal mereka, kan mungkin saja mereka belum ada rezeki saat itu," tutur Yamin sembari senyum.
Untuk sepasang sendal, Yamin diberi upah jaga sebesar Rp2 ribu. Jumlah itu bisa berkali-lipat jika ada hajatan besar atau kegiatan di masjid. Ada yang memberikan Rp10 ribu bahkan tak jarang hingga Rp50 ribu per pasang alas kaki.
Semua uang hasil jaga sandal itu, tidak ia gunakan sendiri tapi diberikan kepada ibunya. Kata Yamin, itu untuk menambah uang belanja ibunya setiap hari.
Yamin bilang, karena penghasilan ayah dan ibunya tidak menentu, maka ia memutuskan mencari penghasilan tambahan untuk keluarga, terutama kebutuhan uang pulsanya agar bisa belajar daring di tengah pandemi Covid-19.
“Saya buka sedikit uang untuk membeli pulsa data untuk belajar daring mengikuti class room,” aku Yamin.
Komentar