Penganiayaan

Urus KTP Milik Istri dan Ipar, Hardi Ditonjok Staf Dukcapil Halmahera Barat

Hardi saat ditemui awak media di depan Kantor Dukcapil Halbar || Foto: Ari/Hpost

Jailolo, Hpost - Perlakuan kurang menyenangkan dialami oleh Hardi salah satu warga Desa Gufasa saat mendatangi kantor Dinas Pendudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Halmahera Barat untuk mengambil KTP.

Diduga Hardi justru menjadi sasaran, dihajar salah seorang staf Dukcapil lantaran mengkritisi kinerja Dukcapil.

Peristiwa yang dialami oleh Hardi berlangsung pukul 14:20 WIT, Kamis 10 September 2020.

Hardi datang ke Dukcapil hendak mengurus KTP milik istri dan adik iparnya. Salah satu petugas Dukcapil menjelaskan bahwa KTP milik istrinya beserta iparnya sudah hilang.

Hardi yang tidak terima penjelasan itu langsung mengambil foto petugas yang memberikan keterangan tersebut.

"Tadi waktu saya datang pagi ambil KTP katanya balik jam dua siang, karena ada petugas yang sementara istirahat makan siang. Kemudian waktu saya balik katanya KTP nya sudah hilang, dan KTP milik ipar saya kata staf sudah diambil," katanya.

Namun, ketika Hardi menelepon iparnya memastikan KTP nya sudah diambil atau belum iparnya mengatakan belum diambil.

Petugas Dukcapil justru saling lempar tanggung jawab. Sedangkan syarat pembuatan KTP sudah dimasukkan hampir seminggu kemarin.

Dia mengaku, salah satu staf yang sempat menghajarnya itu dikenali menggunakan Kemeja Batik warna hijau, namun dirinya tidak tau namanya.

Dimana kekesalan salah satu staf Dukcapil itu lantaran dirinya sempat mengambil dokumentasi foto atas pelayanan Dukcapil.

"Staf yang pake baju batik Hijau pukul  saya satu kali. dia bilang Jangan sampai saya gunakan foto itu untuk hal hal yang kurang baik," sebutnya.

Salah satu staf Dukcapil, Ismid menghampiri Hardi dan menenangkannya di halaman kantor Dukcapil seraya ingin membantu nya.

Kepada Hardi, Ismid bilang Dukcapil saat ini memberlakukan sistem shift pagi dan siang sehingga KTP tersebut berada di tangan staf yang lain.

Berselang beberapa menit kemudian, Ismid staf Dukcapil ini kembali kedalam Kantor dan mencari KTP yang dibutuhkan korban lalu kembali menemui korban dan menyerahkan dua KTP yang sudah selesai dicetak kepada korban.

Hardi sendiri kepada wartawan menegaskan, kaitan dengan pelayanan Dukcapil yang amburadul tersebut juga bakal menjadi catatan dirinya dengan membangun konsolidasi teman-temanya di Jong Halmahera untuk menggelar aksi besar-besaran guna mendesak Bupati Danny Missy mencopot Kadukcapil Andi Pilly.

Setelah itu awak media mendatangi Kantor Dukcapil Halbar namun Kadis serta staf yang diduga memukul Hardi tidak berada dikantor.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Halbar, Andi R.Pilly yang dikonfirmasi awak media melalui sambungan telepon enggan memberikan respon sampai berita ini diterbit.

Penulis: Ari
Editor: Firjal

Baca Juga