Speed Boat

Speed Boat Puskesmas Moti Karam, Dibiarkan Terbengkalai

Speed boat milik Puskesmas Moti dalam kondisi kandas dan hampir tenggelam || Foto: Istimewa

Ternate, Hpost - Fasilitas Speed boat milik pemerintah di Puskesmas Pulau Moti, Ternate, Maluku Utara, yang biasa digunakan untuk keadaan darurat para pasien, dibiarkan karam--tenggelam begitu saja.

Bahkan, 3 mesin speed boat tersebut ikut karam. Speed boat tersebut merupakan aset Pemkot Ternate, pengadaan pada tahun 2016.

Hal tersebut diungkapkan Anggota DPRD Kota Ternate Dapil Ternate Selatan-Moti Yamin Rusly, Minggu 20 September 2020.

Meski begitu, dirinya mengaku sudah ada speed boat, namun kondisinya waktu itu sudah tidak layak. Kemudian ada tuntutan warga untuk dilakukan pengadaan speed boat lagi.

“Speed itu nantinya berfungsi sebagai transportasi bagi pasien yang di rujuk ke Ternate, ketika speed boat awal itu rusa, DPRD kemudian mendesak pengadaan speed baru maka di 2016 dilakukan pengadaan baru,” ucapnya.

Speed boat yang dilakukan pengadaan pada tahun 2016 di duga bukan speed baru. Selain itu juga desain speed boat yang ada tidak sesuai yang peruntukan bagi pasien rujukan.

Menurutnya, speed boat tersebut selama ini mungkin tidak ada biaya perawatan sehingga tidak dilakukan perawatan.

“Masyarakat keberatan menggunakan speed itu, karena biasanya jarak tempuh itu hanya 1 jam, kalau gunakan speed itu bisa sampai 2 jam lebih. Dan operasionalnya jauh lebih besar yang dibebankan ke masyarakat, sehingga masyarakat jarang gunakan mereka lebih memilih gunakan pajeko,” ungkapnya.

Ketika melakukan reses beberapa waktu lalu ke Moti, hal ini juga dikeluhkan oleh kepala Puskesmas Moti kalau masalah itu sudah disampaikan ke Dinas Kesehatan namun belum ditindaklanjuti.

“Kemarin puncaknya speed rujukan itu tenggelam dengan mesin, hal ini sangat disayangkan karena dia (speed boat) kan aset pemerintah. Ini jadi persoalan, makanya ke depan itu Dinas Kesehatan harus menganggarkan operasional untuk pasien rujukan, sehingga tidak lagi dibebankan BBM ke masyarakat karena berat,” tuturnya.

Sudah tiga tahun terakhir tidak lagi digunakan, padahal speed itu sendiri punya empat mesin namun yang ada justru tinggal tiga mesin yang satunya tidak diketahui keberadaannya.

Dia sendiri meminta Pemkot melalui Dinas Kesehatan untuk segera melakukan penertiban terhadap asset milik Pemkot itu jangan dibiarkan begitu saja tanpa ada pemeliharaan.

“Itu kan aset pemerintah, kita sudah susah payah mengakomodir untuk transportasi pasien rujukan tapi tidak pernah diperhatikan dan dipelihara secara baik,” cetusnya.

Katanya, speed boat yang sampai tenggelam ini karena Dinas Kesehatan tidak melakukan pemeliharaan, padahal mestinya harus ada anggaran pemeliharaan sebab tansportasi laut itu tiap bulan akan ada beban berat.

“Harus ada pemeliharaan jangan di biarkan begitu saja, kan itu asset yang harus dirawat, kami sangat menyayangkan hal ini, kami minta Dinas Kesehatan untuk lebih serius dengan hal ini, karena kalau speed ini sudah tenggelam ke depan ada pasien yang mau dirujuk ke Ternate sudah tidak ada lagi speed rujukan, ini kan kasihan, jadi kami minta serius lah,” terangnya.

Meski begitu, Yamin menambahkan sudah disampaikan ke Dinas Kesehatan dan ke DPRD ketika reses beberapa waktu lalu, dia bahkan menyebut sejak awal speed itu tidak representative.

“Kecepatan juga sudah berkurang di tambah umur berapa tahun ini yang di pakai, sehingga dia makin berat dan ketika rujuk pasien dia memakan waktu sampai dua jam,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Puskesmas Moti Safriano dikonfirmasi membantah kalau speed milik Puskesmas itu tenggelam, meski begitu dia mengakui kalau speed itu dalam kondisi yang tidak layak pakai.

“Kalau digunakan untuk pasien rujukkan dia memakan waktu yang cukup lama, sedangkan kita butuh cepat. Makanya belum di fungsikan tapi bukan tenggelam,” ujarnya.

Penulis: Qra
Editor: Ais

Baca Juga