Pilkada Sula

Kecewa Dengan HT-Umar, Dua Orang Ini Pilih Dukung FAM-SAH

Ketua Ranting Partai Demokrat Desa Waiman, Maisara Masuku (tengah). (foto: Hpost)

SANANA,Hpost - Kekecewaan yang tak bisa dibendung, diperlihatkan sejumlah simpatisan Hendrata Thes pada Pilkada 2020.

Ketua Ranting Partai Demokrat Desa Waiman, Maisara Masuku berpaling dan memberikan dukungannya kepada Paslon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 3, Fifian Adeningsi Mus dan M. Saleh Marassabesy (FAM-SAH).

Kekecewaan Maisara, bermula sejak ia menjadi Ketua Tim Pemenang Hendrata Thes dan Zulfahri Duwila (HT-ZADI), pada Pilkada 2015 silam.

Menururnya, janjinya untuk mensejahterakan masyarakat Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) tidak terealisasi, selama mereka menjabat.

"Saya tidak lagi mendukung Hendrata pada Pilkada ini. Ia gagal, nyatanya mahasiswa terus melakukan demo saat ia menjabat Bupati.

Janjinya mau perbaiki Masjid di Waiman, tapi sampai sekarang tidak pernah dilakukan. Kemudian, mau kasih tempat layak untuk pedagang ikan, tapi tidak dilakukan juga. "sesalnya, Selasa 13 Oktober 2020.

Ia pun mengambil sikap mengundurkan diri, sebagai Ketua Tim Pemenang dengan mengembalikan Surat Keputusan (SK), ke Camat Waiboga dan Kabag Humas.

"Saya pastikan (FAM-SAH) akan menang, 70 sampai 80 persen di Desa Waiman. Menjadi satu-satunya kandidat perempuan, membuat saya yakin betul (FAM-SAH) akan menang pada Pilkada tahun ini. "tegasnya.

Bukan hanya itu, Wakil Ketua II DPC PKB Kepsul, Muhtadin Sapsuha juga beralih mendukung (FAM-SAH).

Sikap politik Muhtadin, disampaikan secara terbuka, di hadapan pendukung dan simpatisan FAM-SAH usai kampanye di Desa Wailau, Rabu 14 Oktober 2020.

Beberapa alasan, disampaikan Muhtadin yang juga Ketua Tim Pemenangan Hendrata Thes dan Umar Umabaihi (HT-Umar).

Pertama, ia kecewa dengan sistem kampanye yang diterapkan.

"Ketika kampanye di Wailau, kami tidak di beri ruang untuk menyampaikan alasan mendukung mereka. "ungkapnya.

Ke dua, Hendrata dinilai bersikap arogan, sewaktu menerima Form B1-KWK PKB.

"Begitu dapat, saya tidak diberitahu, dan itu membuat saya tersinggung. Kenapa? perjuangan saya dan rekan-rekan sama sekali tidak dianggap. "sesalnya.

Menurutnya, dukunga kepada (FAM-SAH) bukan atas paksaan. Karena itu, ia siap dipecat dari partai jika keputusan yang diambil dinilai salah.

"Jika partai anggap saya membengkang, saya siap dipecat. Dan saya pastikan, di Desa Wailau akan memenangkan (FAM-SAH). "pungkas Muhtadin.

Penulis: Tat
Editor: Red

Baca Juga