Pahlawan Nasional
Cerita di Balik Pengusulan Baabullah sebagai Pahlawan Nasional

Dari Sketsa Wajah hingga “Koin untuk Baabullah”
Peluncuran sketsa wajah Sultan Baabullah Datu Syah sempat memantik perdebatan publik. Yang paling menonjol datang dari Kepala Bidang Sejarah dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Kota Ternate, Rinto Taib.
Pernyataan Rinto terlampir, baik lewat akun media sosial fasebooknya maupun media massa di Kota Ternate. Penyoalan itu direspon pengurus KARAMAT dan anggota Tim Perumus Naskah Akademik.
Dengan sikap terbuka, KARAMAT pun menggelar dialog publik yang difasilitasi PT. Jalamalut Media Grup di Cafe Jarot 2, Kompleks BTN, Kota Ternate Tengah, pada Minggu 15 Desember 2019 sekira pukul 20.00 WIT hingga selesai.
Bertemakan “Baabullah Dalam Sketsa”, hadir dua pemateri dari Tim Penulis Naskah Akademik, Irfan Ahmad dan Sukarno M. Adam, serta Rinto Taib selaku orang yang mempersoalkan. Bertindak sebagai moderator, Sekretaris Jenderal KARAMAT Firjal Usdek.
Dari dialog itu disimpulkan, bahwa secara metodologi sketsa tersebut sudah dapat dipertanggungjawabkan secara logis berdasarkan bukti empiris. Tim pengusung bersandar pada keterangan Francis Drake - pria berkebangsaan Inggris - yang kagum dengan sosok Baabullah setelah bertemu di atas kapal Golden Hind yang ditumpangi Drake di Ternate pada 5 – 9 November 1579. Sedangkan dari aspek etika, hampir sudah terpenuhi ketika pihak keluarga dari Kesultanan Ternate menerima sketsa wajah tersebut.
Ribut-ribut soal sketsa wajah, tim perumus kemudian diperhadapkan dengan persoalan anggaran. Masalah klasik ini mencuat saat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Ternate, menolak seluruh usulan kegiatan di daerah ini mendahului APBD – Perubahan, yang diajukan Pemerintah Kota Ternate.
Saat itu, Wakil Ketua Banggar DPRD Kota Ternate, M. Iqbal Ruray, mengatakan selain kondisi keuangan yang tidak memungkinkan, ada beberapa kegiatan yang diusulkan bersifat tidak urgen.
Meski demikian, Iqbal menyebut usulan tersebut dapat ditampung dalam APBD-Perubahan, yang tersisa beberapa bulan lagi akan dibahas. Itu pun jika anggaran memungkinan untuk mengakomodir berbagai kegiatan tersebut.
Komentar