Bangunan

Telan Anggaran Rp 5 Miliar, Instalasi Air dan Plafon RSUD Jailolo yang Berusia 2 Tahun Rusak 

Kondisi plafon dan genangan air di depan ruang inap kelas III RSUD Jailolo yang bocor akibat rembesan instalasi air || Foto: Haryadi/Hpost

Jailolo, Hpost – Plafon di sejumlah ruangan inap kelas III lantai 1 Rumah Sakit Umum Daerah, Jailolo, Halmahera Barat, ambruk. Kebocoran pipa instalasi air disinyalir menjadi penyebab ambruknya plafon bangunan yang baru berusia 2 tahun tersebut.

Sekadar diketahui, anggaran proyek pembangunan ruangan umum kelas III RSUD Jailolo, Halmahera Barat (Halbar) bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) 2018 dengan pagu sebesar Rp 5 miliar, dengan nilai kontrak Rp 4.922.503.000,00.

Namun, kondisi proyek yang dikerjakan oleh PT Central Bina Konstruksi, tampak seperti termakan usia.

Pantauan Halmaherapost.com, Rabu Januari 2021, menemukan plafon di sejumlah ruangan RS sudah roboh. Material gypsum yang digunakan sudah rusak.

Akibat dari kerusakan plafon, sejumlah toilet yang berada di lantai I yang terdiri dari 5 ruang inap hingga lantai II tidak dapat digunakan. Sejumlah pasien yang sebelumnya ditempatkan di bangunan tersebut, terpaksa dipindahkan ke ruangan yang lebih layak.

Kondisi plafon salah satu ruangan RSUD Jailolo yang bocor akibat rembesan instalasi air || Foto: Haryadi/Hpost

Salah seorang pekerja bangunan, yang enggan menyebutkan nama mengatakan, plafon yang ambruk akibat saluran bocornya pipa air limbah. Kebocoran diduga terjadi karena pengerjaan tidak sesuai spesifikasi.

"Sebelumnya mereka pakai pipa yang berukuran 2 inci, dan kami sudah ganti dengan pipa 3 inci, agar tidak bocor. Begitu juga toilet di lantai II, yang tidak dapat digunakan karena pipa pembuangan tersumbat," bebernya.

Sementara itu, Dirut RSUD Jailolo Syafrullah Rajilun saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu 6 Januari 2021 mengaku, pemeliharaan gedung termasuk kondisi bangunan ruang umum kelas III, adalah tanggungjawab RSUD.

Terkait plafon yang roboh, pihak pelaksana bersedia memperbaiki setelah RSUD melakukan koordinasi.

"Pemeliharaannya sampai tahun 2019, selanjutnya sudah masuk tanggungjawab kami (RSUD-red), tapi pihak pelaksana juga bersedia perbaiki," katanya.

Disinggung soal penggunaan pipa yang tidak sesuai spesifikasi, Syafrullah mengaku, berdasarkan hasil pemeriksaan BPK juga tidak masuk kategori temuan. Sementara untuk kerusakan, sebelumnya tidak dapat diperbaiki karena bertepatan dengan wabah Covid-19.

"Tapi sejak bulan Desember kemarin sudah mulai diperbaiki," sambungnya.

Menurutnya, pasca kerusakan plafon di sejumlah ruangan. Pasien yang sebelumnya menempati ruangan tersebut, langsung dipindahkan sambil menunggu perbaikan.

Selain itu, pembangunan ruangan rawat inap serta rehab UGD yang dibangun sejak tahun 2020, juga sudah ada penyerahan kunci.

"Namun, kalau untuk bangunan yang sudah selesai dibangun misalnya rehab UGD, memang sudah ada penyerahan kunci oleh pihak ketiga, tapi ada hal-hal lain yang harus dibenahi lagi, terutama halaman bagian UGD," pungkasnya.

Penulis: Haryadi Ahmad
Editor: Munawir/Firjal

Baca Juga