Covid-19

Ternate Masuk Zona SEDANG Covid-19, Sekolah Tatap Muka Masih Bersifat Simulasi

Pulau Ternate, yang diambil dari drone || Foto: JMG

Ternate, Hpost – Kota Ternate sudah masuk dalam zona SEDANG sebagai daerah zonasi resiko Covid-19 berdasarkan data zonasi risiko Kamis 7 Januari 2021. Hal ini menjadi salah satu alasan belum diberlakukannya sekolah tatap muka meski sudah dibolehkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB), empat menteri.

Berdasarkan data dari Satgas Covid-19 kota Ternate untuk data kasus terakhir yang terpapar di wilayah Kota Ternate pada tanggal 07 Januari 2021, terdapat perubahan status dari status RENDAH (Zona Kuning) ke status SEDANG (Zona Orange) yang artinya wilayah Kota Ternate masih  memiliki jumlah kasus positif dengan persentase 1 persen.

Sekadar diketahui, sejauh ini sebanyak 938 warga Ternate telah positif, sementara yang sudah sembuh 910 orang atau 97 persen angka kesembuhan. Jumlah meninggal 24 orang atau 2 persen. Maka dari itu, jumlah kasus positif kota Ternate tersisa 24 orang dan 8 orang diantaranya berada diluar wilayah kota ternate atau tersisa 1.

"Kalau kita bisa menyelesaikan yang satu persen ini, dan masyarakat mau bersabar sekaligus mau menyadari betapa pentingnya protokol kesehatan, maka status kota Ternate bisa diturunkan dari Oranye ke zona Hijau," jelas Ketua Operasional Pelaksanaan SATGAS Covid-19 kota Ternate, Arif Gani ketika diwawancarai, Kamis 7 Januari 2021.

kegiatan Belajar Mengajar di SD Negeri Ternate, Rabu 12 Agustus 2020 || Foto: Yunita Kadir/Hpost

Sementara itu, Kepala dinas pendidikan kota Ternate, Ibrahim Muhammad, pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 sudah mulai diberlakukan di tahun ini. Namun, model sekolah tatap muka masih bersifat simulasi dengan protokol kesehatan sejak November 2020.

Sebagaimana diketahui, melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri yakni Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri yang membolehkan sekolah melakukan pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19, kini untuk pembelajaran di tahun 2021 kembali diserahkan ke pemerintah daerah (pemda).

"Meski sudah sekolah tatap muka tapi modelnya yah masih simulasi," ujarnya.

Meski ini baru simulasi, pembelajaran secara tatap muka dilakukan bertahap dengan syarattelah lolos pemeriksaan Satgas Covid-19. Ini untuk menentukan sekolah tersebut layak atau tidak untuk dibuka.

“Saat ini, jumlah siswa dibatasi dan dibagi begitu juga dengan jam belajar yang hanya menggunakan 2 jam belajar,” pungkasnya.

Penulis: Yunita Kadir
Editor: Firjal

Baca Juga