Vaksin Sinovac

Siap-siap, Nakes dan Pejabat di Ternate dan Tidore Divaksin Pekan Ini

Ilustrasi vaksin || Sumber: https://www.read.id/

Ternate, Hpost – Penyuntikan vaksin Sinovac kepada tenaga kesehatan (nakes) rencananya akan mulai dilakukan bertahap di dua kota, yakni Ternate dan Tidore Kepulauan. Pemerintah Provinsi Maluku Utara menjadwalkan vaksinasi COVID-19 mulai dilakukan pada 15 Januari 2021.

Kepala Dinas Kesehatan Maluku Utara Idhar Umar dalam konferensi pers yang dilakukan di Gedung Malaria Center, Senin 11 Januari 2021, merinci nakes di Ternate yang akan menerima vaksin sebanyak 1.664 orang ditambah dengan 10 orang pejabat publik.

Sementara di Tidore, jumlah tenaga kesehatan yang divaksin adalah 1.123 orang dan juga 10 pejabat publik. Mengenai siapa saja pejabat publik yang akan divaksin, Idhar belum menyebutkan nama-namanya.

“Karena setiap orang akan divaksin dua kali, maka jumlah dosis yang digunakan untuk tenaga kesehatan di Ternate berjumlah 3.560 dan di Tidore sebanyak 2.280 dosis,” papar Idhar.

Sasaran vaksinasi ini ditujukan untuk kelompok usia 18 – 59 tahun. Sementara untuk kelompok usia di atas itu divaksinasi setelah tersedia data dukung keamanan yang cukup untuk kelompok usia tersebut.

“Vaksinasi dilakukan dalam jangka waktu yang luas dengan sistematika pengaturan jadwal sehingga tidak mengganggu pelayanan kesehatan lainnya,” katanya.

Sementara vaksinasi untuk tenaga kesehatan di kabupaten lainnya di Maluku Utara akan dilakukan pada Februari hingga Maret 2021. Di Halmahera Barat sebanyak 900 Nakes akan divaksin, sedangkan di Halmahera Selatan sebanyak 1.700 Nakes, Halmahera Tengah (440 Nakes), Halmahera Timur 840 Nakes, Halmahera Utara 920 Nakes, Sula 520 Nakes, Morotai 680 Nakes, dan Taliabu 540 Nakes.

Dengan begitu, total sasaran Nakes yang divaksin di Maluku Utara sebanyak 9.327 orang. Sedangkan total sasaran vaksinasi untuk masyarakat Maluku Utara ditargetnya sebanyak 844.232 orang.

Pelaksanakan vaksinasi ini akan dilakukan di 163 tempat, yang terdiri dari 147 puskesmas dan 16 fasilitas kesehatan non puskesmas seperti rumah sakit, klinik, dan KKP.

“Vaksinasi akan dilakukan oleh vaksinator yang telah kita latih. Saat ini terdapat 200 orang yang kita latih dari 823 orang untuk menjadi vaksinator,” katanya.

Idhar mengatakan, keputusan menjadikan tenaga kesehatan sebagai prioritas vaksinasi karena memiliki risiko tinggi tertular penyakit.

Ilustrasi Pemberian Vaksin: Sumber: Gatra.com

Status dan Izin

Mengenai pelbagai persyaratan yang mesti dipatuhi pemerintah sebelum melakukan penyuntikan vaksin, Idhar mengaku status halal sudah dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), begitu juga dari sisi keamanan.

“Izin juga hari ini keluar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk distribusi,” katanya.

Maluku Utara juga akan menerima vaksin dari pemerintah pusat sebanyak 11.260 dosis. Sebelumnya, Maluku Utara sudah menerima 7.160 dosis vaksin Sinovac.

Ia berharap, dengan adanya vaksinasi ini, penyebaran COVID-19 di Maluku Utara secara bertahap bisa berkurang. Idhar juga meminta agar masyarakat bisa menerima vaksinasi ini dengan bijaksana dan tak terpengaruh oleh asumsi-asumsi yang tidak menyelesaikan masalah.

Mengenai adanya ketakutan pada masyarakat dalam menerima vaksinasi, Idhar menganggap hal itu disebabkan masyarakat belum mengetahui manfaat vaksin yang sebenarnya.

Menurutnya, efektivitas vaksin Sinovac ini sudah teruji di sejumlah negara. Di Brasil, misalnya, efekitivitasnya mencapai 78 persen dan di Turki bahkan 91,5 persen.

“Kita akan terus mengedukasi, supaya mereka bisa terhindar dari COVID-19,” katanya.

Penulis: Rizal Syam
Editor: Firjal

Baca Juga