Olahraga

PON Papua Sebentar Lagi, ini Sejumlah Persiapan Yang Akan Dilakukan KONI Malut

Suasana rapat pembahasan PON Papua 2021, di Kantor KONI Provinsi Malut, beberapa waktu lalu || Ist.

Ternate, Hpost - Jika tak ada aral melintang, Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua, akan dihelat Oktober 2021 ini.

Nah, sebagai salah satu kontestan. Maluku Utara (Malut) tengah mempersiapakan diri, mengikuti multi event olahraga nasional empat tahunan tersebut.

Beberapa waktu lalu, KONI Provinsi Malut telah melakukan rapat dengan 12 Cabang Olahraga (Cabor) yang telah menyatakan lolos, pada putaran final PON yakni tinju, muaythai, karate, taekwondo, futsal, sepakbola, bulutangkis, atletik, dayung, sepaturoda, bermotor dan pencaksilat.

Menurut Kepala Sekretariat KONI Provinsi Maluku Utara, Sofyan Abdulmutalib, semua atlet dalam kondisi prima. Dimana, untuk lima bulan kedepan akan mengikuti Training Center (TC).

"TC dibagi dua, yakni TC kampus selama tiga bulan dan TC mandiri selama lima bulan. Lokasi TC juga berbeda, ada yang di Jakarta, Semarang dan Makassar. Bahkan Cabor tinju dan muaythai, akan melakukan TC ke luar negeri (Thailand-red), "katanya, 15 Januari 2021.

Dari 12 Cabor tadi, lanjut Sofyan, terdapat dua Cabor yang baru mengikuti putaran final PON, yakni sepakbola dan sepaturoda.

Artinya, Malut akan mengikutsertakan 52 atlet dan 19 pelatih.

Meski demikian, kontingen Malut juga tekena imbas, pembatasan kuota atlet dari Pengurus Besar (PB) PON Papua.

"Kalau dibilang sesal, ya kita sesali. Kenapa? Malut telah meloloskan 14 Cabor, tapi karena aturan tadi, maka dua Cabor dihilangkan, yakni cabor biliar dan kempo. Pembatasan itu, tidak lain imbas dari pandemi covid-19 sekarang ini. Lihat saja, sebanyak 20 cabor lebih yang akan mengikuti PON, yang kemungkinan besar ada 2.000 atlet yang turut serta, "ungkapnya.

Sofyan bilang, menghadapi PON Papua 2021, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut telah mempersiapkan anggaran yang nanti dipergunakan sebesar Rp 11,4 miliar.

Yang mana, anggaran tersebut dibagi menjadi tiga antara lain Rp 4,8 miliar untuk PON, Rp 3,6 miliar untuk Pemusatan Pelatihan Daerah (Pelatda) dan sisanya untuk rutin.

"Karena anggarannya bersifat Hibah, jadi yang baru kita (KONI Malut-red) terima sebesar Rp 3,5 miliar. Namun, sesuai rapat dengan Pemprov beberapa waktu lalu. Anggaran sisanya akan dimasukan kedalam APBD-Perubahan atau APBD Induk tahun 2021, "terangnya.

Disinggung target, KONI Malut tidak muluk-muluk terkait hal tersebut.

Dimana, semua Cabor memiliki peluang meraih medali.

Namun, terdapat beberapa Cabor yang merupakan harga mati, penyumbang medali baik itu medali emas, medali perak maupun medali perunggu.

"Cabor itu ada tinju, muaythai dan futsal. Untuk Cabor Tinju, ada peraih medali Asian Games, Sunan Agung Amoragam. Cabor muaythai ada M. Vicky Radjiloen yang juga sering menjuarai turnamen nasional maupun internasional. Dan Cabor futsal, pernah meraih medali perak pada PON 2016 di Jawa Barat (Jabar), "bebernya menandaskan.

Penulis: Awi
Editor: Awi

Baca Juga