Pindah Penduduk

Halmahera Tengah Diserbu Ribuan Pendatang Baru

Sejumlah warga pendatang baru terlihat membludak di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Halmahera Tengah. Foto: Risno Hamisi/Hapost

Weda, Hpost–Jumlah penduduk pindahan di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, terus meningkat setiap tahun. Bahkan pada 2020 kemarin, angkanya melonjak secara signifikan.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Pemerintah Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Kamal Abdul Fattah, mengungkapkan, pada 2018 jumlah penduduk yang pindah ke Halteng sebanyak 2,682 orang. Rinciannya, laki-laki 1,411 orang dan perempuan 1,271 orang.

Pada 2019 sebanyak 7.902 orang dengan rincian laki-laki 5.094 orang, dan perempuan 2.808 orang. Memasuki 2020 semester pertama sebanyak 13.753 orang, di antaranya laki-laki 8.842 orang dan perempuan 4.911 orang.

"Untuk data pada tahun 2020 semester kedua belum tercover karena masih ada sedikit masalah," jelas Kamal, sembari menambahkan, untuk data jumlah penduduk pindahan pada Januari 2021 sebanyak 3.939 orang, di antaranya laki-laki 2.710 orang dan perempuan 1.229.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Halmahera Tengah, Kamal Abdul Fattah. Foto: Risno Hamisi/Hpost

"Dan hari ini pertanggal 1 Februari 2021 tercatat sebanyak 104 orang, di antaranya laki-laki 72 orang dan perempuan 32 orang," ungkapnya.

Namun Kamal mengaku belum bisa memastikan, bahwa apakah perpindahan penduduk ini karena bekerja di PT. IWIP atau bukan. Karena Disdukcapil mendata secara keseluruhan.

"Jadi yang pindah penduduk itu tidak semuanya bekerja di PT IWIP. Karena ada juga pegawai yang bekerja di Halteng, TNI-Polri maupun orang yang menikah di Halteng, dan lain sebagainya," cetusnya.

Rusdi (30), salah satu warga Kepulauan Sula kepada Halmaherapost.com di Kantor Disdukcapil Halteng, mengaku mengurus Kartu Keluarga (KK) dan Kartu Tanda Penduduk (KTP) Halteng, karena ingin bekerja di perusahaan.

Sementara, Amir (35), juga mengurus hal yang sama namun tujuannya berbeda. "Saya mengurus KK dan KTP karena pindahan dari Jawa Barat, Kecamatan Tegal ke Desa Trans Wale. Saya hanya melengkapi berkas kependudukan saja," akunya.

Penulis: Risno Hamisi
Editor: Nurkholis Lamaau

Baca Juga