Desa Mandiri

DPMD Tetapkan 20 Desa di Halmahera Tengah untuk Kembangkan Perekonomian

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa DPMPD Halmahera Tengah, Subhan Soamola. || Foto: Risno Hamisi/Hpost

Weda, Hpost – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Halmahera Tengah, Maluku Utara, menetapkan 20 desa di Halmahera Tengah sebagai sasaran pendampingan pengembangan ekonomi desa yang tersebar di 10 kecamatan.

Dari 20 desa di Kecamatan Weda terdapat satu desa yakni Desa Wedana, yang akan membangun usaha pertanian modern hidroponik dengan alokasi anggaran Rp 180 juta.

Sedangkan Weda Selatan adalah Desa Lembah Asri, yang akan membangun usaha Baby Fish Crispy dengan alokasi anggaran Rp 150 juta.

Untuk Weda Tengah terdapat tiga desa. Masing-masing Desa Woejerana mengalokasikan anggaran Rp100 juta untuk membangun usaha Baby Fish Crispy, Desa Kulo Jaya Rp250 juta untuk usaha holtikultura, dan Desa Woekob Rp 200 juta untuk usaha holtikultura.

Di Weda Utara, Desa Sagea menganggarkan Rp 300 juta untuk membangun usaha Air Mineral AMDK, Desa Kiya Rp200 juta untuk usaha pertanian modern hidroponik, dan Desa Waleh Rp 200 juta untuk pengolahan sagu lempeng.

Weda Timur, Desa Kotalo mengalokasikan Rp 200 juta untuk membangun usaha wisata desa, Desa Dotte Rp200 juta untuk usaha Holtikultura, Kecamatan Patani Barat, Desa Sibenpopo mengalokasikan Rp200 juta untuk pengolahan sagu lempeng.

Patani, Desa Wailegi mengalokasikan Rp150 juta untuk membangun usaha jual beli ikan segar, Desa Kipai bakal membangun usaha pertanian modern hidroponik dengan anggaran Rp200 juta, dan Desa Yeisowo Rp150 juta untuk membangun usaha batako.

Patani Utara, Desa Blifitu Rp200 juta untuk membangun usaha pengolahan sagu lempeng. Pantura Jaya Rp250 juta untuk membangun usaha Holtikultura.

Sedangkan di Patani Timur, Desa Damuli Rp200 juta untuk membangun usaha abon ikan, Desa Nursifa Rp200 juta untuk usaha abon ikan. Kecamatan Pulau Gebe, Desa Umera mengalokasikan Rp200 juta untuk usaha pengolahan sagu lempeng.

Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa DPMD Halteng, Subhan Soamola menyampaikan, 2021 ini hanya 20 desa yang ditetapkan sebagai desa sasaran pendampingan pengembangan ekonomi Desa.

Jika tahun depan dievaluasi kemudian progres usaha pada 20 desa ini baik, maka akan diupayakan untuk penambahan. “Jadi tahun ini hanya 20 desa yang bersedia dijadikan pilot project pendampingan pengembangan Ekonomi Desa 2021,” terang Subhan.

Menurut dia, kegiatan ini merupakan inovasi yang bersifat mandiri desa. Desa sudah harus bergerak lebih maju dalam strategi membangun Ekonomi Desa. Sebab sudah 6 tahun Dana Desa dikucurkan pemerintah, desa masih belum terlihat arah pembangunannya.

“Karenanya ke depan pilot project mandiri ini bisa dijadikan program tetap Dinas PMD di tahun berikutnya. Untuk tahun ini masih jadi program mandiri desa,” tutupnya.

Penulis: Risno Hamisi
Editor: Nurkholis Lamaau

Baca Juga