Peristiwa Alam
Penjelasan BMKG Penyebab Gempa Guncang Bacan, Halmahera Selatan

Ternate, Hpost – Wilayah Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara, diguncang gempa berkekuatan 5,2 Magnitudo, pada Jumat 26 Februari 2021. Masyarakat setempat dibuat panik. Beberapa gedung hancur.
Prakirawan Geofisika BMKG Stasiun Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Market Sofian, mengatakan gempa tersebut disebabkan pergeseran Sesar Bacan – Sorong menjadi alasan lindu tersebut.
“Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa ini merupakan mekanisme pergerakan sesar turun dari sesar lokal yang terdapat di Halmahera Selatan. Ini termasuk sesar yang memanjang dari Sorong-Bacan,” jelas Market Sofian, Sabtu 27 Februari 2021.
Baca juga:
Halmahera Selatan Diguncang Gempa 5,2 Magnitudo, Tidak Berpotensi Tsunami
Maluku Utara Diguncang Gempa 4,8 SR, Tidak Berpotensi Tsunami
Gempa, Pasien RSUD Halmahera Selatan, Dirawat di Luar Gedung
Market bilang, sesar adalah fenomena patahan kerak bumi yang mengalami perubahan posisi. Di mana, ada tiga bentuk dari sesar. Selain sesar turun, ada juga sesar naik atau vertikal dan sesar yang bergerak secara datar atau horizontal.
Gempa yang mengakibatkan warga Bacan berhamburan ke luar rumah itu, kata Sofian, memiliki intensitas kekuatan IV MMI. Intensitas ini masuk dalam kategori yang memiliki cukup kekuatan untuk merusak.
Dalam beberapa tahun belakangan, Halmahera Selatan kerap diguncang gempa. Terakhir, pada 2019 silam, lindu berkekuatan 7,2 magnitudo mengguncang daratan Gane.
Baca juga:
Menurut dia, ini wajar terjadi. Sebab secara geologi, selain memiliki sesar lokal Sorong-Bacan, juga terdapat zona megathrust atau tumbukan lempeng. “Itu terdapat di Laut Maluku. Kalau namanya itu ada Halmahera Arc dan Sangihe Arc. Itu uniknya Maluku Utara,” katanya.
Ia menjelaskan, gempa di Bacan masuk dalam kategori dangkal (shallow crystal earthquake), karena pusat gempanya hanya berkedalaman 10 kilometer.
BMKG, kata dia, mengklasifikasikan tiga jenis gempa. Selain dangkal (10 – 60 km), ada pula intermediet (60 – 300 km) dan deep yang berarti kedalaman pusat gempanya lebih dari 300 km. “Biasanya gempa deep dan intermediet itu terjadi di laut. Kalau di darat itu biasanya dangkal,” katanya.
Komentar