Bantuan
Oknum Pegawai BPBD Halmahera Selatan Diduga Ancam Korban Gempa

Bacan, Hpost – Sofyan Tuasikal, warga Desa Papaceda, Gane Barat, Halmahera Selatan, Maluku Utara, mengaku diancam oknum pegawai Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Halsel.
Ini setelah Sofyan yang juga korban gempa magnitudo 7,2 tahun 2019 lalu, itu mencairkan dana bantuan pembangunan hunian tetap (huntap) untuk membangun rumahnya.
Sofyan mengisahkan, dirinya merupakan penerima bantuan huntap dengan tingkat kerusakan rumah berat. Bantuan yang diterimanya sebesar Rp 50 juta.
"Saya cairkan pada 14 Januari 2021 untuk bangun rumah saya," kata Sofyan, Jumat 12 Maret 2021.
Namun setelah pencairan, ia didatangi oknum pegawai dari BPBD Kabupaten Halsel yang menanyakan soal anggaran yang telah dicairkan. Oleh oknum tersebut, Sofyan diminta mengembalikan dana tersebut.
"Tapi dananya sudah terpakai untuk bangun rumah ini. Dananya saya pakai untuk beli material dan bayar tukang," tuturnya.
Sofyan mengaku tidak setuju dengan desain rumah yang dibangun BPBD Halsel, dengan ukuran 6,20 x 6,20 meter. Karena itu, ia memilih membangun sendiri dengan ukuran 7,4 x 9,70 meter.
Ia juga mengaku pernah diminta BPBD Halsel menerima bantuan dalam bentuk rumah, bukan uang. "Kami diajak agar menerima rumah tersebut. Nanti mau diapakan (rumahnya) silakan, asalkan kita sebagai korban sudah menerima," kata Sofyan.
Secara terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Halsel, Abukarim Latara, mengaku belum mengetahui masalah tersebut. Ia juga baru mendengar insiden itu dari wartawan.
" Tapi nanti saya akan cek staf siapa yang melakukan itu. Selain itu, dalam waktu dekat saya akan menemui korban di Desa Papaceda untuk menanyakan langsung," ujar Abukarim.
Komentar