Pemerintahan

Aneh, Humas Pemkot Tidore Tak Kantongi Identitas Tamu dari UI

Kantor Wali Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. || Foto: Abdul Fatah/ANTARA

Tidore, Hpost – Pertanyaan yang dikirim Halmaherapost.com via WhatsApp soal identitas tamu dari Universitas Indonesia (UI) yang diboyong Wali Kota Tidore Kepulauan, Ali Ibrahim, tak dijawab oleh pihak hubungan masyarakat.

Kepala Sub Bagian Dokumentasi dan Komunikasi Pimpinan Humas Pemkot Tidore Kepulauan, Najmudin Ali, mengatakan jumlah tamu dari UI sebanyak 2 orang.

“Pak Edi sama Pak Bambang,” singkat Najmudin, kepada Halmaherapost.com, Selasa 16 Maret 2021.

Saat ditanya nama lengkap serta latar belakang akademik Edi dan Bambang, Najmudin bilang nanti dikabarkan lewat WhatsApp.

Halmaherapost.com coba meminta nomor kontak dari 2 tamu tersebut, namun kata Najmudin, biasanya di Kepala Bagian Pemerintahan. “Karena mereka yang berurusan langsung,” katanya.

Namun hingga Rabu 17 Maret 2021, tak ada kabar dari Najmudin. Sementara, Kepala Bagian Tata Pemerintahan Kota Tidore Kepulauan, Zulkifli Ohorella, mengaku tidak menyimpan nomor 2 orang tamu dari UI itu.

“Karena saya tara (tidak) ikut rombongan Pak Wali waktu itu,” ucap Zulkifli, sembari menyarankan Halmaherapost.com bertanya ke Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Tidore.

Namun seorang staf di ruang Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Pemkot Tidore, juga mengaku tidak tahu nomor kontak tamu wali kota itu. “Karena torang (kami) juga tara (tidak) ikut Pak Wali ke Sofifi,” singkat sang staf.

Halmaherapost.com berupaya menelusuri identitas lengkap dari 2 orang perwakilan UI itu. Lewat salah satu media massa di Kota Ternate, hanya muncul nama Edi. Tak ada Bambang.

Setelah ditelusuri lebih jauh lewat laman resmi UI, nama lengkapnya; Tri Edhi Budhi Soesilo. Dosen tetap itu baru saja diangkat sebagai Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) UI, dengan masa jabatan 2021 – 2025.

Pada Sabtu 13 Maret 2021 kemarin, mereka difasilitasi oleh Ali Ibrahim untuk meninjau langsung lokasi pembangunan bandar udara di Sofifi, Oba Utara, Kota Tidore Kepulauan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Tidore, Sofyan Saraha, saat ditanya soal hubungan lingkungan dan dampak ekonomi, meminta Halmaherapost.com mengkonfirmasi bagian humas. “Supaya satu pintu,” tandasnya.

Sayangnya, Kepala Bagian Humas Pemkot Tidore Kepulauan, Asis Hadad, lewat pres rilis yang dikirim ke Halmaherapost.com, pun tak menjelaskan secara spesifik identitas dan latar belakang tamu dari UI itu.

Menurut Asis, kunjungan tim dari UI untuk meninjau rencana pembangunan bandara, sekaligus menganalisa dampak ekonomi dari pembangunan tersebut.

“Karena areal yang akan dipakai untuk pembangunan bandara itu milik sebagian masyarakat, dan yang akan mengalami dampak langsung dari pembangunan adalah masyarakat sekitar lokasi,” paparnya.

Terkait relevansi latar belakang tim UI yang melakukan kajian, kata Asis, dapat dilihat dari Program Studi Doktor Sekolah Kajian Strategic dan Global Universitas Indonesia dan Sekolah Ilmu Lingkungan UI.

“Ini adalah program pascasarjana khusus yang bersifat multi-lintas displin ilmu. Untuk itu, analisis dan kajiannya lebih komprehensif dengan pendekatan interdisiplin dan multidisiplin,” ujarnya.

Sebagaimana karakter Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) UI, bagi Asis, sangat tepat untuk mengkaji dampak ekonomi dan sosial masyarakat Loleo terkait rencana pembangunan bandara.

“Nantinya, kajian ini akan dikembangkan lebih lanjut oleh tim dari UI, dengan melibatkan pakar-pakar ekonomi dan sosial yang terintegrasi di UI,” tutup Asis.

Penulis: Red
Editor: Nurkholis Lamaau

Baca Juga