Infrastruktur

Tagih Utang Material, Warga Sekom Datangi Kantor PUPR Kepulauan Sula

Proyek pembangunan Jembatan Air Fuata di Kecamatan Sulabesi Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara. || Foto: Istimewa

Sanana, Hpost – Sejumlah warga Desa Sekom, Kecamatan Sulabesi Selatan, mendatangi Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kepulauan Sula, Maluku Utara.

Sebab kontraktor pembangunan jembatan Air Fuata yang dikerjakan oleh PT Pelangi Persada Nusantara, belum melunasi utang material terhadap warga Sekom.

Warga Desa Sekom Murid Sanaba, mengatakan tujuan mereka ke PUPR untuk bertemu dengan Ikram, kontraktor proyek Jembatan Air Fuata. Karena utang material belum dibayar dengan nilai sekira Rp101 juta.

“Anggaran tersebut sudah terhitung secara keseluruhan. Mulai dari biaya batu, pasir, kayu, angkutan sampai biaya tak terduga,” ujar Murid, Kamis 18 Maret 2021.

Ia mengaku sempat bertemu dengan Ikram pada Senin kemarin. Saat itu Ikram berjanji akan membayar pada Selasa. Sementara, pada Rabu para warga sudah mendatangi rumahnya untuk menagih upah mereka.

“Tidak ada jalan lagi. Makanya saya perintahkan warga, kita datang saja ke Kantor Dinas PUPR agar ada kejelasan," ungkapnya.

Terpisah, Pelaksana tugas Kepala PUPR Kepulauan Sula, Nursaleh Bainuru, mengaku sudah menghubungi pihak kontraktor untuk menyelesaikan persoalan tersebut.

Namun kontraktor proyek Jembatan Air Fuata, Ikram, saat dikonfirmasi terkait hal itu, mengelak bahwa biaya meterial yang belum dilunasi mencapai Rp101 juta.

Menurutnya, biaya material tersebut hanya sekira Rp50 juta. Jumlah itu sesuai hitungan dari pengawas lapangan. Untuk itu, akan segera dilunasi semua tuntutan warga tersebut.

“Anggarannya masih ada, tinggal kalau hari ini atau besok Mas Bram selaku penanggungjawab perusahaan memberi uang, langsung kami bayar," tandasnya.

Selain itu, Ikram mengaku ada juga biaya tak terduga yang dihitung oleh pangawas sekira Rp 20 juta. "Ya kalau Rp 20 juta itu pengawas menghitungnya dari kami minum kopi maupun bermalam di rumahnya," ucap Ikram.

Terkait progres pekerjaan di lapangan, kata dia, sudah mencapai 92 persen atau tersisa 8 persen yang belum dikerjakan. "Terget kami kurang lebih sepekan sudah selesai. Tapi nanti dikerjakan di tahap lanjutan," ucapnya.

Sekadar diketahui, PT. Pelangi Persada Nusantara mengerjakan Jembatan Air Fuata tahap satu yang berlokasi di Kecamatan Sulabesi Selatan sejak 24 Juni 2020 dengan jumlah anggaran sekira Rp 3.236.197.000.

Baca Juga