Pertambangan
ESDM Malut: Kampus dan Perusahaan Tambang Akan Difasilitasi Teken MoU

Ternate, Hpost - Pihak kampus dan perusahaan tambang di Maluku Utara (Malut) akan dimediasi pertemuan oleh Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) Malut.
Pertemuan tersebut untuk meneken Memorandum of Understanding (MoU) dalam menghadapi lonjakan pengangguran.
“Bahwa ada semacam MoU antara universitas dengan perusahaan,” ucap Kepala Dinas ESDM, Hasim Daeng Barang, saat mengisi acara di Musyawarah Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (PERHAPI) Malut, yang digelar di Hotel Safirna Golden, Ternate, Sabtu, 20 Maret 2021.
Ia bilang, MoU adalah jalan untuk dapat membantu mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikannya.
“Sehingga adik-adik (mahasiswa) kita bila lulus nanti akan bisa dikerjakan di perusahaan,” ungkap Penjabat Wali Kota Ternate itu.
Rencana tersebut, kata dia, lantaran merasa prihatin dengan sikap perusahaan yang lebih mengistimewakan para pencari kerja yang datang dari luar daripada pencari kerja lokal.
“Daripada orang dari luar datang kemari untuk kerja di sini, padahal adik-adik yang baru lulus punya kompetensi dan kualitas,” jelasnya.
Ia berharap, langkah yang akan ia ambil dapat disambut baik oleh pihak kampus.
“Saya berharap ketua program studi (prodi) atau Pak Dekan Unkhair dan UMMU, nanti coba saya dorong selaku kepala dinas, kita buat semacam MoU,” tuturnya.
Meski begitu, kata dia, soal penerimaan tenaga kerja dikembalikan sepenuhnya ke pihak perusahaan dengan catatan mengikuti aturan main perusahaan.
“Mengikuti seleksi, bukan kasana (ke sana) urus langsung diterima, harus mengikuti aturan main yang berlaku,” tegasnya.
Perusahaan Sambut Baik Rencana ESDM
Sementara itu, pihak PT Aneka Tambang (Antam) melalui Mine Development, Krisna Adi Purnama, menyambut baik apa yang direncanakan oleh Dinas ESDM.
“Kami manyambut baik, ya,” ucap Krisna kepada awak media, Sabtu (20/03).
Meski begitu, kata Krisna, saat ini PT Antam belum memiliki pabrik. Namun, proses rekrutmen sudah berjalan dan bila ada penambahan pabrik baterai yang dibangun di kawasan Halmahera Timur, maka pihaknya akan lebih banyak menerima tenaga kerja lokal.
“Kan kita masih rencana ya, kalau ada penambahan pabrik lagi, otomatis penyerapan tenaga kerja akan lebih banyak, apalagi ada pabrik baterai, tenaga kerja lokal porsinya akan lebih banyak, sekitar 50% sampai 70%,” ucapnya.
Ia bilang, dalam menghadapi kompetisi pasar tenaga kerja, pihaknya berharap kepada para pencari kerja lokal agar tak kalah bersaing dengan orang di luar Maluku Utara.
Respons Baik dari Kampus
Upaya Dinas ESDM rupanya juga disambut baik pihak kampus, khususnya dari Kepala Jurusan Teknik Pertambangan Unkhair Ternate, Arbi Haya.
Arbi menjelaskan, kerja sama yang dibangun kampus dengan perusahaan sejauh ini sebenarnya sudah ada, hanya saja baru pada kesediaan laboratorium hingga Praktek Kerja Lapang (PKL) bagi mahasiswa.
Namun, diakuinya, kerja sama sampai pada tingkat kesepakatan tenaga kerja belum ada.
“Untuk kerja sama kita sudah, tapi belum sampai pada tahap persiapan alumni, kita baru kerja sama dalam artian baru mendukung fasilitas,” ucap Arbi.
Rekrutmen tenaga kerja, lanjut dia, yang diterapkan perusahaan di Malut memakai standar nasional membuat persaingan menjadi tidak berimbang.
“Kampus kekurangan teknologi terbaru dibanding dengan kampus yang berada di luar Malut. Tidak efektifnya begini tes yang dilakukan itu pakai standar nasional,” katanya.
Ia berharap, pihak perusahaan agar memaklumi keadaan teknologi yang dipelajari sumber saya manusia di Malut.
“Perusahaan harus maklumi fasilitas kita masih di bawah standar,” pungkasnya.
Komentar