Kemiskinan

Penduduk Miskin di Maluku Utara Capai 87,52 Ribu Orang

Aktivitas masyarakat di Pasar Barito Kelurahan Gamalama Ternate. || Foto: Istimewa

Sofifi, Hpost – Badan Pusat Statistik mencatat, jumlah penduduk miskin di Maluku Utara pada September 2020 sebanyak 87,52 ribu orang atau 6,97 persen.

Ini kemudian bertambah sekira 1,15 ribu orang, bila dibandingan pada Maret 2020 sebanyak 86,37 ribu orang atau 6,78 persen.

Jika dilihat, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2020 sebesar 5,03 persen atau meningkat 0,50 poin, dibanding Maret 2020 sebesar 4,53 persen.

Sedangkan persentase penduduk miskin di daerah pedesaan pada September 2020 naik 0,04 poin menjadi 7,74 persen, dibanding Maret 2020 sebesar 7,70 persen.

Statistisi Ahli Madya Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Maluku Utara, Insaf Santoso, mengatakan, garis kemiskinan pada September 2020 sebesar Rp 469.596, atau naik sekira 6.957.

“Jumlahnya naik 1,50 persen, dibanding pada Maret 2020 sebesar Rp 462.639,” ucap Insaf kepada Halmaherapost.com, Kamis 25 Maret 2021.

Pada Maret hingga September 2020, indeks kedalaman kemiskinan (P1) mengalami sedikit peningkatan, dari 0,937 menjadi 1,090. Sementara, indeks keparahan kemiskinan (P2) justru turun dari 0,206 menjadi 0,234.

Menurut dia, persentase penduduk miskin di Malut, sejak September 2014 hingga September 2020, cenderung fluktuatif.

“Tingkat kemiskinan September 2014 tercatat sebesar 7,41 persen, yang menunjukkan pola menurun hingga September 2016, atau 6,41 persen,” jelasnya.

Pola yang berbeda terjadi dari Maret 2017 hingga September 2019, yang menunjukkan tren peningkatan. Jika dilihat persentase penduduk miskin terendah, terjadi pada September 2015 yakni sebesar 6,22 persen.

Menurut jumlah, penduduk miskin di Malut pada September 2014 mencapai 84,79 ribu orang, yang terdiri dari 11,17 ribu orang di daerah perkotaan, dan 73,62 ribu orang di pedesaan.

"Sedangkan pada September 2020, jumlah orang miskin di Malut tercatat sebanyak 87,52 ribu orang, yang terdiri dari 18,00 ribu orang di perkotaan, dan 69,52 ribu orang di pedesaan," jelasnya.

Secara khusus, lanjut dia, jika dilihat perkembangan tingkat kemiskinan di Malut pada periode Maret hingga September 2020, jumlah penduduk miskin meningkat sekira 1,1 ribu orang, dari 86,37 ribu orang atau 6,78 persen menjadi 87,52 ribu orang atau 6,97 persen.

Penduduk miskin di daerah pedesaan, pada September 2020 berkurang menjadi 69,52 ribu orang, jika dibandingkan kondisi Maret 2020 yang sebanyak 69,79 ribu orang.

Sementara itu, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2020 justru bertambah 18,00 ribu orang, jika dibandingkan Maret 2020 yang sebanyak 16,58 ribu orang.

Adapun faktor-faktor, yang diduga memengaruhi tingkat kemiskinan di Malut periode Maret hingga September 2020, adalah konsumsi rumah tangga pada triwulan III tahun 2020, yang hanya mengalami peningkatan 0,81 persen.

Kemudian nilai inflasi selama periode Maret hingga September 2020, mengalami fluktuasi yang relatif kecil yakni 1,26 persen.

Lalu terjadi peningkatan angka pengangguran terbuka 5,15 persen pada Agustus 2020, dibanding angka pengangguran terbuka pada Agustus 2019 sebesar 4,18.

Terakhir, terjadi penurunan indeks Nilai Tukar Petani (NTP) pada September 2020 (95,69) dibanding NTP pada Maret 2020 (98,33). Ini menunjukkan terjadinya penurunan tingkat kesejahteraan petani.

Penulis: Munawir Toeda
Editor: Nurkholis Lamaau

Baca Juga