Santunan
Jelang Lebaran, Harita Nickel Santuni Anak Yatim di 8 Desa
Bacan, Hpost – Perusahaan pertambangan dan hilirisasi Harita Nickel memberikan santunan kepada 200 anak yatim yang berasal dari 6 desa di Kecamatan Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Santunan berupa paket lebaran itu, diberikan agar anak-anak yatim di Obi dapat merayakan hari raya dengan penuh suka cita. Penyerahan dilakukan pada Sabtu 8 Mei 2021 di masing-masing desa.
Community Development Manager Harita Nickel, Eksa Santika menjelaskan, penerima santunan terdiri dari 65 anak asal Desa Laiwui, 50 anak Desa Jikotamo, 23 anak Desa Buton, 6 anak Desa Akegula, 46 anak Desa Baru dan 10 anak Desa Kelo.
Baca juga:
Pemkot Ternate Keciprat 1 Unit Mobil Sampah dari Harita
Bantu Tangani Covid-19, Harita Nickel Serahkan 6 Unit Ventilator ke Pemprov Maluku Utara
“Semoga dengan perhatian ini, anak-anak yatim di Kecamatan Obi dapat berlebaran dengan suka cita dan ceria. Program seperti ini bukan yang pertama dan akan terus dilakukan serta dikembangkan di kemudian hari,” jelas Eksa.
Selain itu, Harita juga memberikan paket lebaran untuk anak yatim, fakir miskin, dan jompo di Desa Kawasi dan Soligi.
Paket diterima oleh 150 orang warga Kawasi dan 115 dari Soligi. “Mereka yang menerima adalah yang benar-benar sangat membutuhkan,” tuturnya.
Eksa bilang, selama ramadan Harita telah menggelar beberapa kegiatan bersama masyarakat. Seperti safari ramadan, bantuan pembangunan masjid, siraman rohani bersama Ust Ali Zainal, dan kegiatan keagamaan lainnya.
Selain itu, Harita juga mendukung pengembangan usaha mikro di sekitar perusahaan dengan menggelar Festival Takjil Ramadan. Festival tersebut karena karyawan juga butuh menu berbuka puasa yang beragam.
“Tidak hanya mengandalkan yang disediakan perusahaan. Jadi untuk memenuhi keinginan karyawan, perusahaan memberdayakan masyarakat setempat menyediakan dan berjualan makanan berbuka,” ujarnya.
Dalam Festival Ramadan yang dihelat sejak 13 April hingga 10 Mei 2021 itu, tercatat 80 usaha mikro ikut. Dimana, omset rata-rata per hari mencapai Rp 9 juta. Omset tertinggi selama Festival mencapai Rp 13 juta lebih dan terendah Rp 5,6 juta.
“Kegiatan ini sangat membantu perekonomian masyarakat sekaligus merangsang tumbuhnya usaha mikro di desa,” terang Eksa.
Komentar