Disabilitas
Belasan Tahun di Kursi Roda, Hasan Butuh Perhatian Pemerintah Sula

Sanana, Hpost – Hasan Usia, sosok disabilitas asal Desa Waiboga, Kecamatan Sulabesi Tengah, Kepulauan Sula, Maluku Utara, bertahun-tahun belum merasakan sentuhan pemerintah.
Hasan sudah sejak tahun 2003 beraktivitas menggunakan kursi roda. Anak bungsu dari 3 bersaudara ini mengaku selama ini hanya berobat secara tradisional.
"Saya di kursi roda sudah 17 tahun karena jatuh dari pohon mangga waktu SMA kelas 2. Untuk berobat ke dokter, saya dan keluarga tidak mampu, kami hanya mampu pengobatan tradisional. Maklum saya juga tidak berpenghasilan apa-apa," tuturnya, Kamis 10 Juni 2021.
Ia bilang, selama ini penyandang disabilitas di Kepulauan Sula memang kurang mendapat perhatian dari pemerintah daerah.
"Sekadar mengingatkan, bahwa kita juga tahu bahwa hak-hak disabilitas sudah tertera pada Undang-Undang nomor 8 tahun 2016, kemudian muncul 9 aturan turunan dari Undang-Undang tersebut," ungkapnya.
Hasan berharap, dengan adanya pemerintahan baru di Kepulauan Sula, bisa lebih memerhatikan nasib dan kondisi para penyandang disabilitas.
Nurma, orangtua Hasan pun angkat bicara. Selama ini, kata Nurma, anaknya memang tergolong orang yang pandai menyimpan kesedihan. Kendati begitu, ia tahu apa yang dirasakan dan diinginkan Hasan saat ini.
"Kalau bermohon (ke pemerintah) itu bahasa terlalu kasar untuk kami. Kami dari orangtua Hasan cuma berharap ada respons baik dari pemerintahan baru," tukasnya.
Komentar