Yang Berbeda dari Perayaan 14 Tahun Kelahiran PUSMAT Kota Ternate

Ternate, Hpost – Memperingati Hari Lahir ke – 14 tahun, Pusat Studi Mahasiswa Ternate (PUSMAT) Kota Ternate, Maluku Utara, menggelar 4 kegiatan yang bersifat produktif.

Ketua Panitia Kegiatan Hari Lahir ke-14 tahun PUSMAT, Meliana Syukur mengatakan, kegiatan yang sudah dimulai sejak Jumat 21 Mei hingga Jumat 25 Juni 2021 mendatang, dibuat berbeda.

“Jumat 21 Mei 2021, kami laksanakan pembacaan doa selamat atas rasa syukur usia 14 tahun PUSMAT di Pandopo Kesultanan Ternate,” kata Meliana kepada halmaherapost.com, Rabu 23 Juni 2021.

Pada Rabu 19 Juni 2021, lanjut Meliana, PUSMAT menggelar seminar bertemakan ‘Ternate; Krisis Di Balik Kemajuan’ di Aula Institus Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate.

Menurut dia, seminar tersebut bertujuan memetakan dan memahami pembangunan Kota Ternate, yang secara kasat mata masih jauh dari nilai-nilai budaya, lingkungan, serta problem sampah dan pelayanan air bersih.

“Seminar itu dihadiri Beppelitbangda yang diutus Wali Kota Ternate, Ombudsman RI Perwakilan Malut, serta akademisi Sahrony A. Hirto dan Dr. Najamuddin,” jelasnya.

Kemudian pelaksanaan lomba penulisan esai, yang diikuti 20 perserta dari berbagai sekolah tingkat SMA sederajat di Kota Ternate.

Presentasi esai dilaksanakan pada hari ini, Rabu 23 Juni 2021, di Fala Café, tepat di depan IAIN Ternate. “Lomba ini melibatkan akademisi Dr. Herman Oesman dan Rajif Duchlun dari Jalamalut Media Grup sebagai tim juri,” katanya.

Dia bilang, tujuan lomba penulisan esai ini untuk menggali potensi intelektual siswa SMA sederajat di Kota Ternate, sebagai bagian dari upaya memperkaya gerakan literasi di Ternate.

Puncak dari peringatan wange madadi atau 14 tahun PUSMAT pada Jumat 25 Juni 2021 nanti, akan diadakan pidato kebudayaan yang dibawakan langsung oleh Dr. Herman Oesman.

Tema yang diambil dalam pidato tersebut yakni ‘Konsolidasi Spirit Tara No Ate’ di Royals Resto and Function Hall.

Menurut dia, Ternate secara historis merupakan kota inklusif dan plural. Olehnya itu, panitia pengusung tema tersebut sebagai bentuk semangat dalam memupuk kembali nilai- nilai sosial kemanusiaan dan agama, yang pernah hadir mendinamisasi perkembangan sejarah hari ini.