Wartawan

Akademisi: Kadis PMD Halmahera Tengah Harus Pahami Kerja Wartawan

Pakar Media dan juga Akademisi UMMU Ternate Dr. Helmi Alhadar || Foto : Ari/Hpost

Weda, Hpost - Pernyataan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Halmahera Tengah, Rivani Abdul Radjak, yang menyebutkan wartawan tidak punya etika mendapat sorotan dari Akademisi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Helmi Alhadar.

"Padahal wartawan tersebut hanya menulis pernyataan dari DPRD Halteng. Sangat disayangkan peristiwa ini harus terjadi, sepatutnya publik figur tidak harus bereaksi seperti itu kepada wartawan. Harus pahami kerja wartawan agar tidak keliru bikin pernyataan," kata lulusan program Doktor Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Bandung kepada halmaherapost.com, Jumat 2 Juli 2021.

Menurut Helmi yang juga Direktur Lembaga strategi komunikasi dan politik (Leskompol), bukankah tugas wartawan adalah mencari berita, apalagi pernytaan-pernyataan politis yang dilontarkan oleh para politisi, termasuk di sini pernyataan anggota DPRD Halteng terhadap Kepala dinas yang tentu saja memliki nilai politis yang cukup mendapat perhatian dari masyarakat.

"Jadi wartawan itu tugasnya mencari berita dan apa peristiwa atau pernyataan yang memiliki nilai berita tentu akan menjadi perhatian dari wartawan dan kita sebagai publik figur harus memahami kerja-kerja jurnalis agar supaya kemitraan dengan wartawan dapat tetap terjaga.

Baca juga

Kadis PMD Halmahera Tengah Sebut Wartawan Tak Punya Etika

Kadis diminta harus memahami bahwa pemerintah, birokrasi dan wartawan sama-sama saling membutuhkan.

Untuk itu, sudah sepantasnya kedua pihak saling menghormati sebab kalau tidak akan menimbulkan kerugian.

Menurut Helmi, seperti kasus-kasus seperti ini sering terjadi di Maluku Utara yang sangat mungkin diawali oleh presepsi yang negatif. Padahal pemerintah, birokrat dan wartawan cuma butuh saling mengerti akan profesinya masing-masing dengan saling menghormati.

"Toh, kalau ada pemberitaan yang kurang berkenan dapat dikonfirmasi berdasarkan jalur yang seharus ketimbang memamerkan arogansinya di depan umum yang menciptakan hubungan yang rusak dan tidak simpatik sehingga saling berprasangka," jelasnya.

Helmi berharap agar persoalan ini dapat diselesaikan dengan bijaksana.

"Pemerintah sebaiknya dapat merangkul wartawan sebagai mitra yang adil," harap Helmi.

Penulis: Risno Hamisi
Editor: Firjal Usdek

Baca Juga