Pedagang

Wali Kota Ternate Dinilai Pilih Kasih, Pedagang: Rumah Pernah Jadi Posko Pilwako

Ibu-ibu pedagang saat datangi Kantor Wali Kota Ternate. Foto: SAR

Ternate, Hpost - Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman, diminta jangan tebang pilih soal pemindahan lokasi jualan sejumlah pedagang di Pasar Higienis III Kota Ternate, Maluku Utara. Hal ini dinyatakan sejumlah pedagang saat melakukan protes di Kantor Wali Kota Ternate, Rabu 1 September 2021.

Tak segan-segan, dalam aksi protes itu, seorang pedagang turut mengungkapkan bahwa rumahnya pernah menjadi posko M Tauhid Soleman pada Pemilihan Wali Kota kemarin.

Baca Juga:

Pamit Memancing, Nelayan di Halmahera Selatan Diduga Hilang

Seni Budaya dan Produk Lokas Siap Tampil di Festival Tanjung Waka

"Punya posko. Saya bilang ke anak saya, masa ngana jadi tim di Pak Wali, kong ngana pe mama pe tampa (tempat jualan) saja tara bisa urus," ujar Gamar kepada wartawan.

Gamar mengungkapkan kekesalannya lantaran merasa jualan sayu-mayurnya kini sepi dari pembeli setelah dipindahkan ke dalam bangunan pasar.

"Torang (kami) ini so (sudah) enam hari bajual (jualan) dalam gedung yang tertutup, hasil jualan tara (tidak) laku. Karena tempat jualan so sama dengan penjara. Torang minta Wali Kota cari tempat bajual yang lebih layak," ucap Gamar.

Ia juga mengatakan, proses pemindahan lokasi pedagang harus merata dan tidak pilih kasih.

"Mungkin torang yang bajual sayur-sayur bayar per hari dengan nilai kecil jadi tempat kami dipindahkan, sedangkan yang berjualan seperti ikan bakar dan soto tak dipindahkan. Itu yang namanya pilih kasih," sebutnya.

Ia mengaku pendapatannya sebelum direlokasi mencapai Rp600.000 sampai Rp700.000 ribu dalam sehari. Setelah tempat jualannya dipindahkan ke dalam gedung, pendapatannya menurun drastis hanya Rp15.000 per hari.

Gamar, salah satu pedagang sayur di Pasar Higienis III Kota Ternate yang turut memprotes kebijakan Wali Kota soal pemindahan lokasi jualan. Foto: Ramlan Harun

"Kami ambil koperasi 1 hari Rp100. Kalau jualan tidak laku, mau bayar pakai apa," tandasnya.

Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman, saat dikonfirmasi terpisah, mengatakan kebijakan penertiban para pedagang tersebut agar terlihat indah saat dipandang.

"Ini dimaksud untuk pasar bisa terlihat lebih manusiawi, indah dan nyaman," ucap Tauhid.

Tauhid juga mengaku sudah minta kepada dinas untuk bisa mengarahkan pembeli masuk ke dalam.

"Pro kontra ini sudah biasa terjadi. Tapi, kami tetap berupaya untuk semua bisa mendapatkan rezeki yang sama," akunya.

Sementara, soal dugaan keberpihakan terhadap pedagang lain, Tauhid membantahnya. Menurutnya semua akan dilakukan penertiban.

"Kita tidak ada kepentingan apa-apa dalam urusan ini dan hanya fokus pada penertiban saja dan semua akan ditata. Saya hanya ingin fungsi-fungsi peruntukan lahan itu jelas," pungkasnya.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Ramlan/SAR
Editor: RHH

Baca Juga