Event

Festival Tanjung Waka 2022 Fokus Konsep Edu Ekowisata

Panitia pelaksana FTW. Foto: Hartati/Hpost

Sanana, Hpost - Perhelatan Festival Tanjung Waka (FTW 2022) di Kepulauan Sula, Maluku Utara, bakal fokus menampilkan konsep edu-ekowisata.

Konsep tersebut didasarkan karena mempertahankan kearifan lokal dengan basis wisata.

Hal itu disampaikan Syahjuan Fatgehipon, Ketua Panitia FTW 2022, di Istana Negara Kepsul, Jumat 17 Desember 2021.

Menurut Syahjuan, melalui Festival Tanjung Waka 2022, warga di Kabupaten Kepulauan Sula akan menciptakan suasana festival dengan meningkatkan partisipasi masyarakat setempat.

"Dalam pelaksanaan Festival Tanjung Waka yang bertajuk Eko event ini sangat istimewa di mata Kemenprakraf RI. Konten dari event ini akan dijadikan sebagai materi untuk dibawah di hari pariwisata dunia," ujar Syahjuan.

Indahnya pantai Tanjung Waka di Kepulauan Sula, Maluku Utara. Foto: Istimewa

Ia bilang, FTW hadir dengan konten ramah lingkungan dan komunitas lokal, akan diangkat materinya untuk dipentaskan di event hari pariwisata dunia yang akan dihelat pada tanggal 27 September 2022 yang di laksanakan oleh UNWTO, salah satu badan PBB yang bertugas mempromosikan wisata.

"Ini menjadi harapan besar oleh pihak Kementerian, dan ini telah disampaikan oleh Ibu Deputi penyelenggara event di seluruh Indonesia Rizki Handayani, dari Kemenparekraf RI, " jelas Syahjuan.

Dikatakannya, alasan Pemerintah Daerah Kepulauan Sula kembali memutuskan melaksanakan Festival Tanjung Waka di tanggal 25-28 Februari 2022 adalah berdasarkan data dari BMKG di tanggal 13-18 Desember 2021 cuaca sangat extrem di wilayah Maluku dan Maluku Utara.

Baca:

Musyawarah IPEMI Maluku Utara, Sofiati Paparkan Program

Dilantik Kembali Jadi Rektor UMMU, Ini Program Saiful Deni ke Depan

Lomba Menulis Ternate Kota Rempah Masih Dibuka, Ini Batas Pendaftarannya

Syahjuan mengatakan, dia bersama Kadis Pariwisata, dan LO pelaksanaan FTW diperintahkan oleh Bupati untuk berkoordinasi dengan pihak Kemenparekraf RI, terkait dengan waktu pelaksanaan FTW.

"Pelaksanaan kegiatan akan terjadi cuaca extrem yang berdampak buruk seperti kejadian Festival Wakatobi yang baru saja selesaikan dilaksanakan beberapa minggu yang lalu," jelas Syahjuan.

Ia menegaskan bahwa penundaan Festival Tanjung Waka bukan keputusan Bupati Kepulauan Sula, dan panitia pelaksana FTW. Melainkan keputusan bersama dari Kemenparekraf RI bersama Pemerintah Daerah Kepulauan Sula.

Penulis: Hartati Panigfat
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga