Ekonomi

Akademisi Sebut Kelangkaan Minyak Goreng di Ternate Timbulkan Dampak Sosial

Stok minyak goreng jenis valensia, di Pasar Bastiong Ternate || Foto: Rian/Jmg

Ternate, Hpost – Selain alami kelangkaan, harga minyak goreng di Kota Ternate, Maluku Utara, juga terpantau melonjak naik serta dianggap punya potensi timbulkan dampak sosial.

Pantauan tim JMG di Pasar Bastiong, Ternate Selatan, harga minyak goreng per Kamis 17 Februari 2022 naik menjadi 26 persen atau dari Rp 18 rb menjadi Rp 23 rb.

Menanggapi hal itu, Dosen Universitas Muhammadiyah Maluku Utara, Dr. Helmi Alhadar, mengatakan kelangkaan minyak goreng perlu ditangani secepatnya oleh pemerintah.

Meski menjadi masalah nasional, Helmi menilai, pemerintah daerah perlu tanggap menangani kelangkaan tersebut mengingat minyak goreng menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

"Memang ini masalah nasional, di mana pemerintah daerah tidak bisa berbuat banyak. Tapi mengingat masalah minyak goreng terlalu penting untuk masyarakat sehingga harus ditangani secepatnya," ujar Helmi, pada Jumat 18 Februari 2022.

Baca Lagi:


Wanita Asal Bau-bau Diduga Lumpuh Usai Ikut Vaksinasi di Kepulauan Sula


Diduga Terseret Banjir, Perempuan Paruh Baya di Morotai Ditemukan Meninggal


Harga Minya Goreng di Ternate Naik, Ini Kisarannya

Menurut Helmi, tumbuhnya kelangkaan pasokan minyak goreng di Ternate memiliki dampak serius terutama bagi mereka yang memanfaatkan minyak goreng sebagai modal usahanya.

Atas dampak itu, Helmi mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan adanya masalah sosial baru yang bisa ditimbulkan.

"Kita tahu minyak goreng ini merupakan kebutuhan masyarakat, termasuk UMKM. Jadi kalau masalah ini berlarut-larut, selain akan mengganggu kebutuhan pokok rumah tangga, juga mengganggu pelaku UMKM," tandasnya.

"Hal ini yang akan menjadi keresahan masyarakat termasuk pelaku pengusaha kecil sehingga berpotensi merembet ke masalah sosial lainya," sambung pengamat komunikasi politik tersebut.

Ia menegaskan, pemerintah seharusnya tidak membiarkan masalah ini berlarut-larut seperti halnya kelangkaan kedelai di Kota Ternate.

Sementara itu, Kadis Perindag Kota Ternate, Hasyim Yusuf, dikonfirmasi mengakui kelangkaan minyak goreng di Ternate memang mengalami keterbatasan.

Menurutnya, kelangkaan terjadi sebab pihak distributor mengedarkan stok minyak secara bertahap dan terbatas.

“Ini terjadi karena para distributor juga tidak bisa mendistribusikan stoknya secara berangsur. Distributor akan mendistribusikan stok mereka dengan mekanismenya secara bertahap,” ujar Hasyim.

Hasyim bilang, kini pihaknya tidak dapat menjamin apakah pasokan minyak goreng jelang bulan ramadan dapat kembali normal atau tidak.

“Semoga menjelang ramadan ketersediaan minyak goreng bisa teratasi karena sudah ada pasokan,” pungkasnya.

Penulis: Tim JMG
Editor: RHH

Baca Juga