Perikanan Desa
Tahun ini, 14 Desa di Halmahera Tengah Mulai Bentuk Unit Usaha Depot Ikan

Weda, Hpost - Sebanyak 14 desa di Halmahera Tengah, Maluku Utara, pada tahun 2022 mulai membentuk unit usaha di bidang perikanan yakni usaha depot ikan desa.
Kepala Bidang Pemberdayaan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Halmahera Tengah, Subhan Somola mengatakan, pembentukan unit usaha desa bidang perikanan ini tidak terlepas dari potensi sumber daya laut yang sangat melimpah.
"Apalagi desa di kabupaten Halmahera Tengah kebanyakan berada di pesisir pantai yang membentang dari pesisir Weda Selatan hingga ke Patani Timur dan beberapa pesisir pulau Pulau Gebe," kata Subhan, kepada Halmaherapost.com, Rabu 27 April 2022.
Subhan bilang, potensi sumber daya laut terutama ikan yang berlimpah menjadi lahan subur bagi banyak nelayan termasuk dari luar Halmahera Tengah bahkan dari luar Indonesia, seperti nelayan Filipina.
Dia menyebut, jenis ikan unggulan itu seperti tuna sirip kuning yang merupakan komoditi perikanan incaran yang menggiurkan banyak nelayan.
Olehnya itu, kata Subhan, sejak tahun 2020 beberapa desa di Pesisir Patani mulai melirik potensi tersebut untuk didorong menjadi usaha berskala desa yang didanai melalui dana desanya.
Baca:
Kemenag Tetapkan Kuota Jamaah Calon Haji Halmahera Tengah Sebanyak 33 Orang
"Desa Wailegi di Kecamatan Patani menggelontorkan sejumlah dana penyertaan modal untuk unit usaha jual beli ikan segar. Membangun kemitraan bersama nelayan di Desa Wailegi untuk unit usaha ini bahkan sudah mengirimkan ikan segar pada pembeli langganan di Kota Weda," ucapnya.
Selain itu lanjut Subhan, pada tahun 2022 ini, kegiatan pemberdayaan bidang perikanan melalui dana desa makin gencar digalakkan.
Ada sekitar 14 desa di Halmahera Tengah yang mulai membentuk unit-unit usaha bidang perikanan dengan nama usaha Depot Ikan Desa.
Di antaranya, subut dia, Desa Sanafi, Desa Umiyal, dan Desa Kapaleo di Kecamatan Pulau Gebe, Desa Nursifa di Patani Timur, Desa Wailegi di Patani, Desa Pantura Jaya dan Desa Tepeleo Batu Dua di Patani Utara, Desa Bobane Jaya di Patani Barat, Desa Gemaf dan Sagea di Weda Utara, Desa Lelilef Sawai, Desa Lelilef Woebulen di Weda Tengah, Desa Loleo dan desa Aer Salobar di Kecamatan Weda Selatan.
"Selain itu ada juga jenis usaha pengolahan ikan yaitu produk abon ikan di Desa Kipai Kecamatan Patani dan Desa Bobane Indah di Kecamatan Patani Barat," ungkapnya.
Subhan bilang, depot ikan desa ini akan menjadi mitra nelayan-nelayan di desa yang nanti menampung hasil tangkapan nelayan dan menata manajerial nelayan yang selama ini belum berkembang secara baik.
Kemudian, kehadiran depot ikan desa ini juga nanti akan menjawab kebutuhan ikan masyarakat desa sepanjang tahun, dimana selama ini kebutuhan protein masyarakat belum sepenuhnya terpenuhi.
"Budaya selama ini adalah ketika akan membeli ikan masyarakat kebanyakan menunggu nelayan pulang mancing dipinggir pantai, sehingga yang terlambat datang sudah tidak kebagian," pungkasnya.
Dia menambahkan, apalagi saat ini populasi penduduk Halmahera Tengah yang membengkak dengan hadirnya perusahan tambang, juga sangat berpengaruh terhadap kebutuhan bahan pangan termasuk kebutuhan ikan.
Menurutnya, pasar inilah yang harus dikejar oleh desa-desa pesisir Halmahera Tengah yang memiliki jumlah nelayan aktif yang makin sedikit.
"Belum lagi terbatasnya armada tangkap yang memadai menjadi kendala nelayan kita selama ini," tandasnya.
Komentar