Demonstrasi

Peringati Hari Buruh, Pemuda Kota Weda Ancam Boikot Akses Jalan ke PT IWIP

Poster unjuk rasa yang bakal dilangsungkan pada peringatan may day kali ini oleh Pemuda Kota Weda.

Weda, Hpost - Dalam rangka memperingati Hari Buruh Nasional atau May Day, pada Minggu 1 Mei 2022, Solidaritas Pemuda Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara, akan memboikot akses menuju PT. Weda Bay Industrial Park (IWIP) tepatnya di perempatan Kilometer 3 Desa Fidi Jaya.

Salah seorang pemuda Weda, Saifullah mengatakan, mereka merasa kesal dengan PT IWIP lantaran tidak mengakomodir tenaga kerja lokal, yakni pemuda dan pemudi Kota Weda.

"Torang (kami) orang lokal di Weda sekarang sudah jadi penonton di negeri sendiri," kata Saifullah, kepada Halmaherapost.com, Kamis 28 April 2022.

Dia bilang, pihaknya akan meminta bantuan dari Organda, mahasiswa dan sejumlah elemen pemuda untuk melakukan pemblokiran jalur Kilometer 3 Kota Weda yang merupakan salah satu akses menuju perusahan tersebut.

"Kalau orang lokal tidak bisa masuk ke PT. IWIP buruh lain juga tak boleh masuk ke PT IWIP apalagi orang PT IWIP mau masuk di Weda tetap blokir," cetusnya.

Hal ini juga disampaikan Igor, pemuda Weda, bahwa mereka kesal dengan PT IWIP dan juga sejumlah perusahan yang beroperasi di Halmahera Tengah.

Baca:


Pulang Mancing, Nelayan di Ternate Temukan Janin

"Putra-putri lokal berulang kali memasukkan lamaran tetapi manajemen (perusahan) seperti sengaja tidak mengakomodir lamaran kerja mereka," katanya.

Igor menambahkan, sejumlah penduduk sudah memasukkan lamaran kera berulang kali, akan tetapi manajemen PT IWIP enggan menerima lamaran tersebut.

"Kalau mau masuk jadi security dan bagian administrasi harus pakai rekomendasi dari Bupati dan Wakil Bupati dan sejumlah anggota DPRD baru bisa diloloskan, kalau tidak manajemen akan buang torang punya lamaran kerja," tandasnya.

Sementara pemuda lainnya, Rian, mengatakan banyak departemen di dalam PT IWIP seperti safety, enviro, clinik, eksternal, apalagi bagian security dan administrasi kebanyakan diisi oleh keluarga dan orang dekat karyawan lama PT IWIP. Menurutnya, ini pola perekrutan yang telah menjadi rahasia umum.

"Memang benar setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan pekerjaan, tapi manajemen PT IWIP sudah seharusnya memperhatikan orang lokal lagi karena dampak negatif dari pertambangan itu torang yang rasakan langsung," ujarnya.

"Jangan bikin laporan foya-foya di Pemerintahan Halteng dengan dalih pekerja lokal Halmahera Tengah sebanyak 70% telah terserap masuk, padahal orang dalam numpang KTP di Halteng," sambung Rian.

Menurutnya, pada momentum May Day atau hari buruh ini mereka pemuda Kota Weda sudah tidak percaya Pemerintah Daerah apalagi Dinas Tenaga Kerja Halmahera Tengah dengan PT. IWIP.

"Jadi torang akan konsolidasi besar-besaran mulai tanggal 1 sampai 8 Mei 2022 tetap boikot perempatan kilometer 3 perempatan jalur industri," tandasnya.

Penulis: Risno Hamisi
Editor: RHH

Baca Juga