Tradisi

2022 Lampu Pelita, Cara Pemuda Sagea Menyambut Kehidupan Normal Setelah Pandemi

Ribuan lampu pelita dipajang di sepanjang jalan oleh Pemuda Sagea. Foto: Adlun

Weda, Hpost - Pemuda Desa Sagea, Kecamatan Weda Utara, Halmahera Tengah, Maluku Utara, menyalahkan sebanyak 2022 lampu pelita. Ini sebagai simbol untuk menyambut kehidupan normal setelah pandemi COVID-19.

Hasanur Jen, salah satu Pemuda Sagea, kepada Halmaherapost.com mengatakan bahwa lampu pelita sebanyak itu dinyalakan untuk merayakan malam Lailatulqadar.

"Menyalakan lampu pelita ini sudah tradisi turun temurun masyarakat di Maluku Utata untuk menyambut datangnya malam seribu bulan yang dimuliakan umat islam itu," kata Hanasur.

Baca:

Warga Halmahera Selatan Dilaporkan Hilang saat Mudik, Perahu Korban Telah Ditemukan

Gempa 4,7 Magnitudo Guncang Morotai, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Halmahera Selatan, Ini Penjelasan BMKG

Hasanur bilang, selain merayakan malam Lailatulqadar, 2022 lampu pelita itu sebagai simbol.

"Di tahun 2022 ini kita menyalakan juga api semangat menyambut kehidupan normal setelah 2 tahun dihadapi pandemi," ucapnya.

Kegiatan tersebut menurut Hasanur, bagian dari Festival Ramadan Kampung Sagea yang dilaksanakan pada 27, 28, 29 April di Taman Kuliner Desa Sagea.

"Di Festival Ramadan ini, kami melakukan berbagai acara, yaitu lomba azan tingkat anak dan dewasa, lomba puisi islami, serta lomba modim atau pengantar khatib," ujarnya.

Ia menambahkan, kegiatan lomba tersebut bertujuan untuk memupuk semangat keislaman pada generasi muda, terutama anak-anak.

"Selain itu kami melakukan buka puasa bersama antara pemuda dengan anak yatim serta memberikan santunan. Puncak acara ini adalah melakukan pawai takbiran keliling kampung bersama anak-anak Desa Sagea," pungkasnya.

Penulis: Qal
Editor: Ramlan Harun

Baca Juga