Olahraga

Pelaksanaan POPDA ke-10, Elang: Saya Minta Maaf Jika Pelayanan Tidak Sesuai Harapan

Bupati Halmahera Tengah Drs. Edi Langkara || Foto: Istimewa

Weda, Hpost - Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) ke-10 tingkat Provinsi Maluku Utara yang digelar di Halmahera Tengah, tinggal sehari lagi akan berakhir.

Kegiatan yang dibuka resmi oleh Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, Senin 6 Juni 2022, akan berakhir pada Minggu 12 Juni 2022 esok hari.

Diketahui, selama kegiatan berlangsung ada keluhan dari berbagai kontingen Kabupaten/Kota terkait sarana dan prasarana, bahkan muncul kritikan di media sosial soal lemahnya tuan rumah sebagai penyelenggaraan POPDA ke-10.

Baca Juga: Optimis, Tuan Rumah Popda ke-10 Target Juara Umum

Menanggapi hal itu, Bupati Halmahera Tengah Edi Langkara menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh kontingen di sembilan daerah bahkan tuan rumah.

"Jika pelayanan mulai hari pertama sampai saat ini tidak sesuai dengan harapan dan kenyamanan kontingen, bahkan kontingen tuan rumah, maka ia selaku Bupati Halteng meminta maaf" kata Edi.

Elang, sapaan akrab Edi Langkara, mengatakan bahwa sarana dan prasarana maupun pelayanan selama POPDA ini bukan soal tidak maksimal tapi ini hanya tidak sesuai dengan harapan.

"Saya mengucapkan terima kasih banyak atas kritikannya, dan saya akan merespons untuk memperbaiki apa yang menjadi kekurangan tuan rumah," ujarnya.

Orang nomor satu di Halteng ini menambahkan, sebagai manusia biasa pasti tidak terlepas dari salah. Sehingga ia bilang bahwa dunia yang seperti ini jangan bercerita di kabupaten Halteng saja yang lemah.

Karena kalau di Maluku Utara, jika mau berbicara relativitas itu tidak berbeda jauh, terkecuali Kota Ternate sebagai kota terkemuka di Malut.

Baca Juga:  Ratusan Personil Diterjunkan Amakan Popoda di Halteng

Tentu sarana dan prasarana pendukungnya sedikit lengkap karena sejak awal negeri ini, Ternate menjadi ikon Malut.

"Itu yang menjadi keunggulan Ternate dibanding daerah lain termasuk kami di Halteng," pungkasnya.

Politisi Partai Golkar itu menyampaikan, jika mau membuat perbandingan antara satu kawasan dengan kawasan yang lain dengan melihat dinamika dan kesiapan infrastruktur wilayah di daerah tertentu maka kita tidak bisa menjeneral bahwa mestinya harus seperti ini.

"Saya minta Popda dipusatkan di Halteng karena dengan maksud agar dua dimensi itu bisa dicapai di Halteng, yakni pertama adalah terbukanya masyarakat di daerah ini khususnya masyarakat kota untuk menyiapkan diri, karena sebagai masyarakat kota dalam situasi apapun ia dapat menghadapi sebagai pusat pemerintahan dan pusat ekonomi di daerah ini. Dan, kedua adalah target infrastruktur," ungkapnya.

Penulis: Risno Hamisi
Editor: RHH

Baca Juga