Lingkungan
Jaring Inisiatif Jaga Hutan Kampung, PakaTiva Libatkan Warga dalam Pemetaan WKR

"Perkumpulan Pakativa menilai cara pandang pembangunan ‘bias daratan’ semacam itu harus ditanggalkan. Sebagai wilayah pesisir laut dan pulau-pulau kecil maka paradigma pembangunan mesti selaras dengan lokus isu di daerah seturut dengan perlu memasukkan analisis risiko kebencanaan dan kerentanan sebuah wilayah dalam melakukan rancangan, perencanaan, dan strategi implementasi," ujarnya.
Secara kasuistik, kata dia, tingkat kerentanan sebuah wilayah dapat diukur dari seberapa besar dan lama paparan, berikut riwayat kebencanaan yang dapat dijadikan sebagai variabel dan pertimbangan dalam perencanaan tata ruang.
"Bila demikian, maka dapat dilihat wilayah seperti di Desa Samo dan sekitarnya, Gane Barat Utara, yang memiliki struktur topografi berupa dataran rendah, perbukitan dan didominasi oleh hutan, sungai, dan perkebunan masyarakat, tidak boleh pembukaan hutan ‘skala korporat’ pada wilayah hulu dibiarkan terus berlanjut. Karena daerah ini memiliki catatan banjir yang berulang," katanya.
Daerah tersebut menurut Ido sebelumnya memiliki vegetasi hutan sangat lebat dan luas yang telah dieksploitasi HPH di masa Orde Baru (mulai pada 1989), PT Barito Pasifik Timber Group dengan konsesi mencapai 38 ribu hektar lebih selama 10 tahun beroperasi hingga berhenti pada 2000. Tentunya usaha pemanfaatan kayu skala besar pada hutan primer oleh anak perusahaannya atas nama PT. Taiwi II Camp Samo berkonsekuensi pada perubahan bentang alam yang dapat berakibat banjir yang melanda perkampungan disekitar.
Secara akumulatif, bila kegiatan restorasi tidak dijalankan dan izin polusi terus diterbitkan di wilayah tersebut, maka dapat dipastikan sebagian besar petani dan nelayan subsisten dari sekira 6.503 jiwa di 12 perkampungan pada wilayah seluas 501,70 Km2 di sana berisiko terdampak bencana iklim yang dapat berakibat pada terjadinya kelangkaan pangan.
"Atas dasar itu, pemahaman akan isu dan lokus di daerah serta bagaimana strategi mitigasi adaptasi perlu dirumuskan secara integratif. Semua stakeholder mesti terlibat bersama termasuk masyarakat di tingkat tapak agar dapat terbangun sinergitas. Paling tidak inisiatif-inisiatif publik dalam konteks mendorong pembangunan berkelanjutan terbuka peluang untuk kemudian terakomodir dalam rumusan kebijakan di daerah," terangnya.
"Kabar baiknya, hal ini telah di mulai pada arus bawah. Beberapa komunitas di perkampungan Gane Barat Utara seperti Desa Samo dan Desa Gumira tengah mendorong dan mengimplementasikan kegiatan-kegiatan yang bersifat ‘resiliensi’ serta upaya adaptasi mitigasi krisis iklim," sambungnya.
Ia bilang, di awali dengan kegiatan penguatan ekonomi kampung berupa pengelolaan potensi bahan baku yang tersisa pada wilayah setempat berupa kegiatan pertanian dan pengolahan produk secara berkelanjutan. Berangkat dari hal itu, disadari betul sektor primer rakyat berbasis lahan semacam itu sangat bergantung pada kelestarian ekosistem hutan maupun pesisir laut.Karenanya perencanaan pengelolaan perlindungan kawasan perlu dicanangkan sejak dini. Peranan pemuda untuk itu diperlukan.
"Perkumpulan Pakativa coba menstimulasi
terbangunnya inisiatif anak muda Maluku Utara agar dapat terlibat aktif dalam kampanye mitigasi adaptasi krisis iklim sebagai garda terdepan dalam upaya perlindungan dan pemulihan ekosistem hutan, pesisir laut, dan sumber-sumber kehidupan rakyat di daerah," katanya.
Ia menambahkan melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan beberapa keterampilan dasar dapat meningkatkan mutu dan meringankan kerja-kerja strategis ke depan. Salah satunya adalah pelatihan pemetaan dan penyusunan rencana pengelolaan wilayah yang melibatkan belasan anak muda yang tergabung dalam komunitas pencinta alam, Estuaria, dan beberapa perwakilan dari kampung dampingan Perkumpulan Pakativa.
"Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan meningkatkan sumber daya pemetaan partisipatif berbasis komunitas dan membangun komitmen penuh untuk menunjang inisiatif kampung dalam konteks mitigasi adaptasi krisis iklim berupa upaya resiliensi, perlindungan, dan pemulihan, serta pemanfaatan secara berkelanjutan," pungkasnya.
Komentar