Pertanian
BPSKL Fasilitasi Stuban Budidaya Lebah Madu di Payahe, Tidore Kepulauan
Weda, Hpost – Puluhan peserta yang tergabung dalam kelompok usaha perhutanan sosial melakukan studi banding (stuban) di Kelurahan Payahe, Kecamatan Oba, Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
Stuban yang difasilitasi Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Maluku-Papua ini, dalam rangka melihat secara langsung budidaya lebah madu pada kelompok peternak lebah madu Trigona.
Staff Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Wilayah Maluku-Papua, Ruben Tiranda mengatakan, studi banding ini dilakukan di dua tempat, yakni Kota Tidore Kepulauan dan Kabupaten Halmahera Barat.
"Di Halbar tepatnya di Kelompok lebah madu Desa Tacim Kecamatan Sahu dan Kota Tidore di Kelurahan Payahe Kecamatan Oba," ujarnya kepada Halmaherapost.com, Kamis 01 September 2022.
Ruben bilang, studi banding ini diprakarsai oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Ternate dan KPH Kota Tidore Kepulauan.
Baca Juga:
Ini Rahasia Baramasuwen yang Tidak Diungkap Pesulap Merah, Belum Diakui Negara
"Kami dari Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Wilayah Maluku-Papua, hanya memfasilitasi," ujarnya.
Dia menuturkan bahwa dalam stuban ini peserta diajarkan terkait cara memanfaatkan lebah madu.
"Sebelumnya di Halbar itu peserta diajarkan bagaimana cara melakukan budidaya lebah madu jenis serana. Sementara stuban di Kota Tikep ini, mereka melihat secara langsung cara melakukan panen lebah madu, kemudian pengenalan stup trigona dan bagaimana mengenal bagian-bagian dari hasil yang dihasilkan lebah madu trigona," jelasnya.
Kemudian, kata Ruben, mereka juga melihat bagaimana lapisan-lapisan yang terkait dengan proses yang terjadi dalam stup lebah madu trigona.
"Tempat yang kami jadikan stuban ini mengingat di Halbar itu merupakan sentra madu serana dan kalau di Kelurahan Payahe ini sentra madu trigona dan mereka merupakan binaan dari BPHP dan binaan dari KPH Gunung Sinopa, Tikep, dan dua tempat ini representatif untuk dilakukan studi banding," pungkasnya.
Ruben berharap usai stuban dilakukan maka kelompok tani dan staff dari KPH ini dapat mengembangkan keahliannya. "Kemudian dapat mengembangkan di desa mereka masing-masing," tandasnya.
Sekadar diketahui, peserta yang mengikuti stuban terdiri dari kelompok perhutanan sosial dari wilayah KPH Ternate, KPH Tidore, staff dari KPH Halbar dan staff dari KPH Ternate.
Komentar