Parkiran

Parkiran Pasar Higienis Ternate Ditempati Sejumlah Pedagang, Penertiban Disperindag Pilih Kasih

Areal parkir Pasar Higeinis Ternate, yang kembali diduduki pedagang, Senin 5 September 2022 || Foto: Fadli/Hpost

Ternate, Hpost - Lahan parkir di pasar Higienis Gamalama, Kota Ternate, Maluku Utara, telah dimanfaatkan sejumlah pedagang untuk berjualan. Peneertiban pedagang dinilai pilih kasih.

Dari pantauan halmaherapost.com, Senin 5 September 2022, sebagian lahan tersebut hanya dipergunakan untuk tempat parkir kendaraan yang telah ditertibkan dari Dinas Peridustrian dan Perdagangan (Disperindag), namun terdapat sejumlah pedagang menempatkan jualan mereka hingga semrawut.

Nur (30), pedagang setempat ditemui Halmaherapost.com mengatakan, wilayah tersebut hanya untuk tempat parkir kendaraan. Namun, sejumlah pedagang telah menampatkan jualannya, hingga dari petugas Dinas pasar membersihkan atau bongkar sejak sepekan lalu.

Pembongkaran tersebut hanya pada sebagian pedagang, menimbulkan kemarahan pedagang lainnya.

"Di sini tu areal parkiran. Baru-baru sudah pembersihan dari petugas di sebelah kadara sini untuk tempat parkir. Tapi kalau pembersihan harus merata, jangan ada lain bongkar lain tidak dibongkar, makanya pedagang yang lain di sini sering marah," ungkapnya.

Baca juga:


Tarif Speed Boat Ternate-Tidore Segera Naik, Ini Kisarannya


lHarga Tiket KM Holly Mary trayek Ternate-Morotai Naik 32 Persen, Ini Rinciannya


Intip Harga Pala dan Cengkeh di Ternate Akhir Pekan Ini


Nur bilang, untuk area di sebelahnya memang untuk pasar, sedangkan di depan khusus untuk lahan parkir.

"Kalau bagian kalao (timur) situ memang wilayah pasar, nanti di kadara (barat) sini baru khusus untuk parkiran, jadi sekarang orang lain so berjualan di tempat parkir ini, " pungkasnya.

Ulis, salah seorang pedagang, mengamuk karena meja dan terpalnya dibongkar petugas. Alat dagang telah dibongkar sehingga ia terpaksa memarahi pihak petugas.

Menurutnya, pembongkaran harus dilakukan secara menyeluruh di area parkir. Jika tidak dibangkar karena harus membayar ia mengaku tidak keberatan untuk menanggungnya.

"Sekarang kan su bongkar, tunggu surat apa kaluar lagi. Kalau saya duduk hanya diam, cuma begini-begini terus, lebih naik saya beribut. Maksud saya kalau mau bongkar atur baik-baik panggil ke kantor nanti hari jumat tong turun bikin penertiban dan penataan. Kalau mau bongkar samua harus semua bersih di sini. Kalau bicara bayar, saya akan bayar," kesalnya.

Ia mengritik, dinas terkait karena dinilai tidak memiliki manajemen penataan yang baik. "Karena ilmu menejemen tidak ada, kemampuan tidak ada, semua mau jadi kepala dinas," ucap emosi kepada banyak orang.

Penulis: Fadli Usman (MG)
Editor: Firjal Usdek

Baca Juga