Cendekia

Nahkoda Baru PB Formmalut Dilantik, Usung Tema Militansi Pembangunan Daerah

PB Formmalut usai resmi dikukuhkan || Foto: Istimewa

Ia bilang, PB FORMMALUT tidak boleh menjadi ruang berhimpun tanpa arah, melainkan harus berani tampil menjadi lidah dan telinga bagi mahasiswa dan masyarakat dalam perjuangan keadilan pembangunan.

"Nyalakan api perlawanan, Maluku Utara memanggil," cetus Aktivis AMAN Malut tersebut.

Dia menambahkan, pengembangan sumber daya manusia menuju kemandirian pengelolaan sumber daya alam Maluku Utara yang berkeadilan, sejatinya merupakan prioritas yang patut diperjuangkan.

“Maka ke depan perlu didorong pengembangan kualitas SDM kemasiswaan berupa integrasi data base mahasiswa Maluku Utara se-Indonesia, skema akses beasiswa, pengadaan perpustakaan dan laboratorium seni budaya Maluku Utara," jelasnya.

"Tentu ini butuh kolaborasi multi pihak, atensi Pemerintah Provinsi mutlak perlunya agar potret kebijakan pendidikan Maluku Utara tepat guna, dan berdaya saing," tandasnya.

Syamsul Rizal Hasdy, dalam sambutannya sebagai Ketua Dewan Pembina Organisasi menyampaikan, kehadiran organisasi yang berhaluan progresif sangat dibutuhkan untuk menjadi wadah pengayaan diri sekaligus memproduk mahasiswa sebagai pemimpin masa depan.

"Organisasi perlu berdinamika dengan situasi lokal, nasional bahkan global," ujar Rizal.

Ia menyebut, Halmahera saat ini berada dalam kerangkeng oligarki. Pemimpin di daerah dan organisai mahasiswa bila terbelenggu oleh situasi ini, maka sumber daya alam Maluku Utara dikuasai asing.

“Di atas pundak mahasiswa beban itu terpikul. Energi mahasiswa tidak boleh dihabiskan untuk politik praksis, tetapi harus berpikiran maju dan responsif sebagai garda terdepan agar Maluku Utara dapat diperhitungkan dalam berbagai kebijakan nasional” tandasnya.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Tim Hpost
Editor: Rian Hidayat Husni

Baca Juga