Guru Lapor Guru di Morotai Gegara Kasus Pencabulan, Begini Kronologinya

Pada 30 Agustus 2022, kata Jacklyn, korban mengaku mereka disuruh balik sore untuk kegiatan penempelan struktur organisasi, di disitulah yang merupakan awal kejadian.

"Saat balik sore itu ada sekitar delapan siswa, lima di antaranya laki-laki dan tiganha perempuan. Tiga siswa ini salah satunya adalah korban dan duanya masuk dalam saksi. Mereka juga menyaksikan lalu akhirnya mereka diambil keterangan juga kemarin itu sebagai saksi," ungkapnya.

Menurut keterangan korban, pelaku R bahkan menjanjikannya beasiswa, yang nanti dibicarakan di ruangan yang tidak memiliki cctv. Korban saat itu menolak dengan alasan sudah punya beasiswa.

Baca Juga:

---

• Jokowi Instruksikan Pejabat Daerah Gunakan Kendaraan Listrik, Layakkah Maluku Utara?

---

• Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok, Pemda Halmahera Selatan Lakukan Pemantauan di Pasar

---

"Akhirnya modus itu diganti bukan lagi soal beasiswa tetapi dengan kalimat akan pindah ruangan karena ruang kelas yang lama itu pelaku bilang katanya bocor akhirnya si korban digiring masuk di ruangan yang kosong lalu disuruh untuk membersihkan kamar mandi," kata Jacklyn.

Korban akhirnya keluar tetapi R mengejarnya dengan ancaman memperlihatkan video joget korban yang sedang berada dalam bus. Pelaku pun berbuat tindakan tak senonoh (menyentuh bagian tubuh korban), disaksikan dua teman korban.

Dari kejadian itu, R kemudian dilaporkan.