Opini
Nurkholis dan Personifikasi Subjek Homo Sacer

Secara ilmiah, pertumbuhan mental dan intelektual dapat dipengaruhi oleh keberadaan iklim. David Wallace-Wells dalam buku The Uninhabitable Earth, mengatakan begini: “Polusi telah dikaitkan dengan bertambahnya penyakit mental pada anak dan kemungkinan kepikunan pada orang dewasa”.
Itu artinya, polusi yang dijelaskan David Wallace, tidak hanya menaikkan jumlah kasus stroke, penyakit jantung, segala jenis kanker, penyakit saluran pernapasan akut dan kronis seperti asma, gangguan kehamilan dan kelahiran prematur sebagai ancaman terhadap kesehatan. Polusi juga berefek pada perilaku dan pertumbuhan sel saraf di otak dan merusak DNA manusia.
Baca Opini: Mencerap Karya Sastra dan Lingkungan yang Menghidupinya
Dengan demikian, kita perlu mengabstrasikan lebih jauh lagi melalui sebuah pengertian, bahwa kita akan tiba pada perubahan iklim lingkungan sejalan dengan berubahnya iklim politik. Dengan kata lain, membiarkan daya rusak terhadap lingkungan, mengandaikan tindakan represif melalui politik ancaman dan teror sebagai jenis kesadaran dalam wujud lain, yang selalu tunduk di bawah bayang-bayang kekerasan.
Tak ada ruang bagi tumbuhnya politik harapan, sebaliknya menuju pada kehidupan yang lebih suram .
Nurkholis, selain seorang jurnalis, ia adalah personifikasi subjek homo sacer. Istilah homo sacer ini diperkenalkan oleh filsuf politik berkebangsaan Italia, Giorgio Agamben. Secara umum, pengertian homo sacer ialah manusia yang dilucuti hak kebebasannya dan diabaikan oleh kekuasaan negara.
Komentar