Opini dan Esai
Piala Dunia dan Piara Dunia

Agenda dakwah merangsek masuk ke dunia sepakbola. Domain profan telah kedatangan tamu dari jalur samawi. Garis demarkasi lebur dalam asimilasi tak terelakkan. Agama dan olahraga bercumbu mesra di dalam dan luar stadium, kemudian berlabuh pada pengucapan dua kalimat syahadat. Fenomena yang amat bersejarah.
FIFA bekerja sama dengan PBB dan organisasi dunia lainnya telah mengangkat isu-isu sosial dengan tema Football Unites The World (Sepakbola Menyatukan Dunia), Save The Planet (Menyelamatkan Planet Bumi), Protect Children & Share The Meal (Menjaga Anak-Anak dan Tuntaskan Kelaparan), No Discrimination (Tidak Ada Diskriminasi).
Kampanye tersebut bukan benda asing yang jatuh dari langit tetapi kontekstual dan relevan dengan keadaan kita masa lalu, sekarang, dan akan datang. Ia menyembul dari rahim bumi, tempat spesies manusia bermukim, tumbuh dan berproses, sebagai respons terhadap sketsa masa silam (dan kini) yang memilukan di altar sejarah.
Perang Dunia I dan II, invasi militer antarnegara, embargo ekonomi dan pengembangan nuklir, telah melahirkan luka dan kebencian massal lintas benua yang bermuara pada terciptanya disintegrasi atau perpecahan.
Pemanasan global yang ditandai dengan perubahan ekstrim suhu atmosfir, laut, dan daratan akibat revolusi industri dalam pelbagai variannya sangat jelas berdampak destruktif bagi ekosistem makhluk hidup di planet bumi.
Komentar