Perikanan
BKPIM Ternate Catat Ada 6 Kota Tujuan Terbesar Ikan dari Kepulauan Sula
Sanana - Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Ternate, wilayah kerja Sanana mencatat terdapat sebanyak 6 kota tujuan terbesar ikan dari Kepulauan Sula, Maluku Utara.
Diketahui, enam daerah tersebut di antaranya Ternate, Ambon, Manado, Surabaya, Banggai, dan Makassar.
Penanggungjawab BKPIM Ternate Wilayah Kerja Sanana, Muhamad Saleh Lahmadi, mengatakan pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan pengendalian terhadap pencegahan masuk maupun keluar hama dan penyakit ikan karantina.
Baca:
Satu Unit Sepada Motor di Kepulauan Sula Terbakar, Pemilik Selamat
WALHI Maluku Utara Sebut IWIP Abaikan Keselamatan Pekerja, Pemerintah Diminta Tegas
"Kita juga menjamin mutu dan keamanan hasil perikanan yang keluar dari kepulauan sula," ucap Saleh kepada Halmaherapost.com, Rabu 11 Januari 2023.
Ia bilang, hal tersebut dilakukan, karena Kepulauan Sula merupakan salah satu kabupaten di Maluku Utara yang mempunyai sumber kekayaan ikan melimpah.
"Itu dapat dilihat dari data lalulintas komoditi perikanan karantina ikan, pengendalin mutu dan keamanan hasil perikanan Ternate wilayah kerja Sanana tahun 2022," katanya.
Ia mengungkapkan, pada tahun 2022 total frekuensi lalulintas domestik keluar yang melalui BKIPM Ternate wilayah kerja Sanana adalah 1.663 frekuensi, dengan volume komoditi ikan non hidup sebanyak 701.878 kilogram dan ikan hidup sebanyak 392 ekor dengan nilai mencapai Rp41.688.448.000.
"Kalau untuk ekspor frekuensinya 1 kali dengan volume sebanyak 36.230 kilogram ikan non hidup dengan nilai mencapai Rp5.042.705.704," ungkapnya.
Sementara lalulintas domestik keluar untuk ikan non hidup, menurutnya, terdapat 5 Komoditi dominan yaitu ikan Tuna sebanyak 521.140 kilogram, Layang sebanyak 67.323 kilogram, Rumput Laut sebanyak 20.754 kilogram, Cakalang sebanyak 18.701 kilogram, dan Teri Kering sebanyak 17.640 kilogram.
"Untuk ikan hidup terdapat 2 jenis komoditi yang dilalulintaskan yaitu Kepiting sebanyak 349 ekor dan lobster sebanyak 43 ekor. Sedangkan untuk ekspor, yaitu Frozen Tuna Sebanyak 36.230 kilogram," terangnya.
Ia bilang, jika dibandingkan dengan tahun 2021 volume domestik keluar ikan non hidup mengalami peningkatan sebesar 6 persen, ikan hidup sebesar 58 persen, sedangkan untuk ekspor mengalami peningkatan sebesar 56 persen.
"Tujuan Negara ekspor komoditi perikanan di tahun 2022 adalah Amerika Serikat dengan volume 36.230 kilogram, frekuensi sebanyak 1 kali," katanya.
Sedangkan, untuk 6 kota yang menjadi tujuan terbesar, ke Ternate menjadi yang paling banyak.
"Ternate itu volume 265.807 kilogram dengan frekuensi sebanyak 708 kali, Ambon 202.271 kilogram dengan frekuensi 362 kali, Manado 104.045 kilogram dengan frekuensi 145 kali, Surabaya 22.373 kilogram dengan frekuensi 30 kali, Makassar 14.120 kilogram dengan frekuensi 4 kali dan Banggai 1.268 kilogram dengan frekuensi 10 kali," pungkasnya.