Politik

Praktisi Hukum Maluku Utara Tekankan Pentingnya Etika Bagi Caleg

Praktisi Hukum, Nurul Mulyani. Foto: Ramlan Harun/HMN

Ternate - Salah satu praktisi hukum Maluku Utara, Nurul Mulyani menyatakan bahwa setiap anggota partai politik (Parpol) terutama para calon legislatif (Caleg) agar mengutamakan soal etika.

"Saya lebih spesifik kepada calon legislatif yang mencalonkan diri menjadi legislator. Bagaimana momen ini berjalan secara demoktaris, itu kita kembali kepada masing-masing calon DPRD," ucap Nurul saat menjadi Narasumber dalam dialog publik yang digelar LPP PKB Ternate, bertemakan: "Etika Politik Dalam Perspektif Publik Menuju Pemilu Demokratis', pada Sabtu 21 Januari 2023 malam.

Nurul bilang, bagaimana masyarakat memilih calon legislatif itu, karena mereka percaya, bisa membawa nama rakyat.

Baca:

Gelar Diskusi Publik, PKB Ternate Bicara soal Etika Politik

Panwascam Pulau Hiri, Ternate Ajak Warga Bergabung Awasi Pemilu melalui PKD

"Proses pemilihan juga harus secara adil, jujur. Itu yang pertama," katanya.

Menurutnya, jika dilihat, pemilihan yang berlangsung di Indonesia dan khususnya Maluku Utara menjadi pemilu yang banyak masalah, seperti anarkis, terutama di daerah-daerah.

"Bagaimana kita bicara etika publik, sementara publik juga tidak tahu mekanisme pemilihan umum itu yang baik dan demokratis," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, peran stakehokder, kemudian KPU dan Bawaslu dapat mensosialisakan bagaimana pemilihan. Kemudian, calon-calon legislatif agar menjadi yang berintelektual untuk masyarakat ke depannya.

"Karena kalian adalah yang membawa aspirasi masyarakat. Jangan sampai menyimpang dari aspirasi rakyat. Jangan kalian maju calon legislatif, tapi punya kepentingan pribadi, bukan kepentingan masyarakat. Itu yang terjadi," katanya.

Parpol lanjut dia, juga dapat mensosialisasikan kepada kader yang maju mencalonkan diri menjadi anggota legislatif tentang bagaimana nantinya partai dipercaya masyarakat.

"Para calon-calon legislatif, saya minta jangan melakukan pelanggaran-pelanggaran yang sudah diatur dalam undang-undang. Karena akan merugikan diri sendiri dan parpol," ucapnya.

Calon-calon legislatif menurut dia, juga harus paham soal etika, kemudian kode etik dalam undang-undang kepemiluan.

"Agar nantinya tidak menimbulkan anarkis di masyarakat. Kemudian jangan sampai kalian (para caleg) sendiri yang melanggar kode etik. Harus menjaga nama baik partai, dan kepercayaan Negara utamanya masyarakat," ujarnya.

Penulis: Tim Hpost
Editor: Redaksi

Baca Juga