Ramadan

Sejumlah Konten Kreator Tampil di FRP III, Kampanye Makin Cakap Digital!

Safira Denita Royani, Project Asistant Literasi Digital Maluku Utara. Foto: Istimewa

Tradisi ini nampak semakin pudar di masa kini, sulit rasanya melihat kecenderungan para warga yang masih mempertahankan budaya tersebut sebab yang nampak adalah orang semakin memenuhi berbagai pusat perbelanjaan, pertokoan hingga pasar kaki lima yang menjajakan berbagai jenis pakaian hingga berbagai jenis jajanan kue serta aksesoris rumah tangga.

Jalan di setiap sudut kota penuh sesak dengan berbagai jenis kendaraan dan berbagai jenis rupa manusia lintas usia, dari anak kecil hingga tua renta seolah sibuk mencari persiapan lebaran. Pada beberapa tempat yang dapat kita amati, arti penting malam Lailatul Qadar begitu semarak yang ditandai dengan tradisi menyalakan api di depan rumah penduduk sehingga menjadi sesuatu unsur kebudayaan daerah yang menarik tak sekadar dirasa penting untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada sang Pencipta tetapi juga dapat dikembangkan sebagai momentum guna meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah ini.

Ternate, Alma'rifat wa Ismuhu Ghafilun, adalah sebuah negeri yang keberadaannya mewarisi nilai hakekat di balik pandangan doktrinal syariat. Ternate adalah sebuah negeri yang kaya akan sumber pengetahuan namun tersembunyi bagi kita.

Falsafah Toma Ua Hang Moju, Koa Idadi Susira (apa yang mula-mula ada, sebelum adanya ada) adalah sebuah perbendaharaan pengetahuan yang tersembunyi di ruang dan waktu yang dirahasiakan terkecuali bagi mereka yang menggunakan akal (praksis literasi) dan imannya untuk memaknai pelajaran dari segala peristiwa dan hukum alam disekitar kita.

Ketua LSM Buku Bendera sekaligus Pembina FRP Firman Mudaffar Sjah menuturkan, festifal ini bertujuan meningkatkan hubungan persaudaraan antara umat beragama guna selalu menjaga keutuhan dan kesatuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Selanjutnya 1 2 3 4
Penulis: Ramlan Harun
Editor: Redaksi

Baca Juga