Kemerdekaan
Tuntut Keadilan, Pemuda Hiri Upacara 17 Agustus di Pelabuhan

Ia menilai, banyak PNS, guru, nakes,TNI, POLRI, dan lainnya bertugas di Pulau Hiri, dan setiap hari mereka menyeberang melalui pelabuhan. Tetapi pemerintah daerah tidak serius membangun pelabuhan.
“Poin pentingnya, bahwa upacara di lokasi pelabuhan karena warga Pulau Hiri belum merasakan keadilan di jalur laut dengan infrastruktur pelabuhan yang layak.”
“Keadilan sosial masih terbajak karena pemerintah justru lebih utamakan kepentingan elit, bukan warga. Warga sengsara, sementara elit senang. Pemerintah tidak boleh pilih kasih, seperti yang dilakukan pemkot. Itu menodai luhurnya cita-cita para pendiri bangsa ini. Pemerintah daerah harus sadar,” tegasnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan kibarkan bendera merah putih di atas tetrapod yang terbengkalai dan membacakan teks Pancasila dengan Bahasa Ternate.
Bahkan dibuat siloloa tetrapod dan janji-janji pemerintah serta membacakan manifesto perjuangan pelabuhan Hiri yang sudah bertahun-tahun disuarakan.
“Kami akan adakan pembelaan motoris dan penumpang di atas bebatuan, karang, dan tetrapod. Kami belum merasakan keadilan. Selama ini peringatan kemerdekaan hanya seremoni semata tanpa kerja terstruktur berbasis data yang merekam fakta kehidupan warga negara. Pemerintah masih lalai di bagian yang itu,” pungkasnya.
Komentar