Kemerdekaan

Tuntut Keadilan, Pemuda Hiri Upacara 17 Agustus di Pelabuhan

Ternate - Pemuda Pulau Hiri, Kota Ternate, akan melaksanakan upacara HUT ke-78 Republik Indonesia di atas proyek Pelabuhan Hiri. Aksi ini sebagai bentuk mengenang jasa pahlawan dan memprotes sikap pemerintah kota yang abai dengan progres proyek Pelabuhan Hiri.

Ketua Hiri Institute, Roni Ridwan, menegaskan upacara ini untuk memperingari perjuangan para pahlawan kemerdekaan yang dulunya dipenjarakan, diintimidasi, diteror, ditembak, bahkan terbunuh di medan juang. Sebab, mereka adalah pejuang-pejuang bangsa yang hidup melawan penjajah.

Menurutnya, ini juga bentuk mentransmisi kesadaran berbangsa dan bernegara. Dimana upacara ini bukan sekadar menambilkan simbol-simbol kenegaraan, tetapi harus menceritakan bentuk dan dinamika hidup kewarganegaraan Indonesia, termasuk dinamika dan kondisi warga negara di Pulau Hiri.

“Banyak orang pernah upacara dalam laut, ada juga upacara di puncak gunung, ada juga di hutan. Nah, sekarang kami akan upacara di pantai (pelabuhan penyebrangan Sulamadaha-Hiri),” kata Roni melalui rilis yang diterima halmaherapost.com, Kamis, 10 Agustus 2023

Baca juga:

Sultan Ternate Resmi Batalkan Jaib Kolano Soal Dua Putra Mahkota


Tikam Seorang Pria hingga Tewas, Ini yang Diungkapkan Tukang Bentor di Halmahera


Dua Desa di Halmahera Terendam Banjir


Ia menjelaskan, kegiatan hura-hura pada hari kemerdekaan akan lebih banyak mendepak generasi dari mental perjuangan tokoh-tokoh bernyali, berpengetahuan, dan bermoral.

Semua terhapus oleh canda dan tawa agenda-agenda hura-hura. Padahal, orang tua-tua, para pendahulu, dan pendiri bangsa dulu sengsara, mereka membentuk negara ini dengan pikiran, dengan tindakan penuh resiko.

Sementara Koordinator AMPUH, Ardian Kader, menambahkan tujuan upacara di pelabuhan untuk mengingatkan Pemerintah Kota Ternate bahwa pembangunan Pelabuhan Hiri adalah hak paling dasar.

“Pemerintah tidak boleh utamakan membangun gedung-gedung kejaksaan, alokasikan anggaran begitu besar, sementara rakyat masih sangat sengsara menyusuri dermaga di Sulamadaha. Kalau kita disebut merdeka, perlu ditanyakan merdeka dalam hal apa? Sedangkan pelabuhan sebagai infrastruktur utama terus diberi janji bertahun-tahun,” ungkap Ardian.

Selanjutnya 1 2
Penulis: Tim
Editor: Firjal Usdek

Baca Juga