Konges AMSI
Mencermati Proyeksi Pertumbuhan Teknologi AI di Indonesia
Tigor Siahaan, Direktur Utama Super Bank, berpendapat bahwa penggunaan teknologi AI memiliki potensi untuk mentransformasi sektor keuangan, termasuk dalam otomatisasi, personalisasi layanan pelanggan, deteksi penipuan, monitoring, dan analisis kredit yang lebih canggih.
"Ada potensi teknologi ChatGPT dalam analisis keuangan, pelaporan, penilaian risiko, dan analisis kredit. Selain itu, teknologi ini dapat digunakan untuk memantau kepatuhan terhadap regulasi, wawasan investasi, riset pasar, dan layanan terjemahan," kata Tigor.
Dalam konteks ini, Dyah NK Makhijani, perwakilan dari Indonesia Fintech Society, berpendapat bahwa penggunaan teknologi AI telah menjadi suatu keharusan. Namun, karena cakupan teknologi AI yang sangat luas, diperlukan tata kelola yang baik dalam penerapannya.
Makhijani memberikan contoh pada salah satu perusahaan fintech yang memberikan pinjaman kepada pengemudi ojek motor, di mana terdapat 28 faktor yang digunakan untuk menilai kelayakan peminjam.
Makhijani melihat bahwa penerapan teknologi AI dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas di sektor keuangan. Dengan bantuan AI, proses verifikasi identitas nasabah menjadi lebih cepat, angka kredit bermasalah menurun, dan pelanggan dapat diberikan pelayanan melalui asisten virtual.
Dalam pandangan Chaerany Putri, Direktur Urusan Publik VIDA Digital Identity, literasi digital harus ditingkatkan secara bersama-sama oleh pemerintah, pelaku industri, dan para pemangku kepentingan lainnya.
"Teknologi AI dapat mempercepat transformasi bisnis. Namun, penerapannya harus tetap sejalan dengan regulasi di Indonesia agar tidak melanggar batasan yang ada," harap Putri.
Komentar